Prof Tuti Budirahayu, pakar sosiologi pendidikan Unair, memberikan pandangannya terkait polemik sistem zonasi PPDB. Ia menekankan bahwa sistem zonasi perlu diperkuat dengan fokus pada pemerataan kualitas sekolah, bukan dihapuskan.
Ada sekelompok orang yang meminta agar sistem zonasi PPDB dihapus karena banyaknya kontroversi dalam pelaksanaannya. Mengikuti percakapan ini, seorang pakar dari Unair memberikan pandangannya. Prof Tuti Budirahayu Dra MSi selaku pakar sosiologi pendidikan Unair mengatakan masalah utama dari sistem zonasi berasal dari ketimpangan kualitas dan distribusi sekolah di Indonesia. Menurutnya, selama ini, kualitas sekolah seringkali ditentukan oleh kemampuan dan harapan kelompok masyarakat.
Prof Tuti menjelaskan secara sosiologis, sekolah berkualitas cenderung tumbuh di lingkungan masyarakat strata menengah-atas yang memiliki sumber daya lebih besar. Sebaliknya, masyarakat menengah-bawah seringkali harus menerima sekolah dengan fasilitas minim, baik dalam sarana-prasarana maupun mutu tenaga pengajar. Ketimpangan itu, menurut Prof Tuti telah membentuk dikotomi yang tajam. Anak-anak dari sekolah dengan fasilitas seadanya tidak dituntut mencapai prestasi akademik tinggi, sedangkan sekolah unggulan menjadi eksklusif bagi kelompok tertentu. Implementasi zonasi justru menjadi tantangan besar karena memaksa semua pihak untuk menghadapi kenyataan ketimpangan ini secara langsung. Meskipun zonasi bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan, pelaksanaannya seringkali memunculkan kontroversi. Prof Tuti menekankan kembali bahwa sistem rayonisasi akan menghilangkan semangat pemerataan pendidikan. 'Jika kita kembali ke rayonisasi, kita mundur dalam upaya memberikan akses pendidikan yang adil dan merata,' jelasnya, dikutip dari laman Unair pada Jumat (20/12/2024). Namun, Prof Tuti juga mengakui sistem zonasi memerlukan penyempurnaan. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah peningkatan kualitas sekolah di seluruh wilayah. Prof Tuti menekankan alih-alih menghentikan sistem zonasi, Pemerintah perlu memperkuat kebijakan ini dengan fokus pada pemerataan kualitas sekolah. Salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan adalah revitalisasi sekolah inklus
ZONASI PPBD KUALITAS SEKOLAH PEMERATAAN EDUCATON
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dampak PPN 12 Persen, Pakar Unair: Minat dan Daya Beli Masyarakat Bisa TurunPakar Unair membeberkan dampak PPN naik menjadi 12 persen. Salah satunya, daya beli atau belanja masyarakat bisa menurun.
Baca lebih lajut »
Anggaran Makan Bergizi Gratis Dipangkas, Pakar Unair Minta Pemerintah Perhatikan IniAnggaran program makan bergizi gratis dipangkas sampai Rp 5 ribu per porsi. Pakar Unair minta pemerintah perhatikan hal ini.
Baca lebih lajut »
Analisa Pakar Hukum Unair soal Gugatan Risma-Gus Hans ke MKPasangan calon Gubernur Jatim, Risma-Gus Hans, ajukan sengketa hasil Pilkada 2024 ke MK. Gugatan diterima, dengan tantangan bukti kecurangan yang kompleks.
Baca lebih lajut »
Pakar Hukum Unair analisa gugatan Risma-Gus Hans ke MKPakar Hukum Tata Negara Universitas Airlangga Haidar Adam menganalisa gugatan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini-KH Zahrul ...
Baca lebih lajut »
Jadi Ancaman Saat Hujan Deras, Kata Pakar Unair Ini Faktor Pemicu Pohon Bisa TumbangPohon tumbang jadi salah satu ancaman di tengah cuaca ekstrem yang melanda RI saat ini. Pakar Unair jelaskan faktor dan upaya mitigasinya.
Baca lebih lajut »
Viral Bahasa Gen Alpha, Pakar Unair: Penggunaan Sah Saja tapi Harus Tahu KonteksIni pendapat pakar bahasa Unair menanggapi banyaknya kosakata Gen Alpha yang bermunculan.
Baca lebih lajut »