Pakar: Pola Hidup Hemat Jangan Saat Momentum Tertentu |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Pakar: Pola Hidup Hemat Jangan Saat Momentum Tertentu |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 63%

Sudah sewajarnya setiap individu mempersiapkan kebutuhan prioritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ekonomi syariah dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam , Azis Setiawan, mengatakan, di tengah ancaman resesi ekonomi dunia maka setiap individu sebaiknya mulai mengatur kembali skala prioritas keuangan yang dimiliki. Meskipun ancaman resesi tersebut masih dalam kategori makro, tidak ada salahnya untuk membentengi diri dengan meng atur keuangan kembali.

"Tentu semua orang menghadapi tantangan resesi, maka menghadapinya harus hati-hati.Salah satu bagian yang perlu dijalankan adalah bersifat hemat. Ini hal yang positif, karena bagi orang yang beriman, dia akan meninjau kembali mana yang prioritas tentang kebutuhan karena ini sangat esensial,"kata Azis saat dihubungi Republika, Rabu .

Baca Juga Menurut dia, menjalankan pola hidup hemat juga bukan berarti harus dilakukan saat momentum tertentu saja, seperti hadirnya resesi. Di tengah kondisi ekonomi baik-baik saja pun, kata dia, sudah sewajarnya setiap individu mempersiapkan dan mempertimbangkan lagi kebutuhan prioritas untuk dikonsumsi.

Sebab, menurut dia, dalam ekonomi Islam terdapat tiga aspek penting yang harus dipahami. Yakni aspek kebutuhan, keinginan, dan aspek syahwat ekonomi. Dia menekankan, aspek kebutuhan dasar harus menjadi prioritas yang tidak boleh diintervensi oleh aspek keinginan. "Maka ketika ada resesi, misalnya jika sebelumnya seseorang pola konsumsinya dikendalikan oleh syahwat konsumsi, hedonisme, maka prinsip hemat menjadi hal yang positif. Ini ajaran konsepsi Islam yang mendasar, kata dia.BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Punya Gaji Rp 4,9 Juta, Sudah Bisa Hidup Layak di Jakarta?Punya Gaji Rp 4,9 Juta, Sudah Bisa Hidup Layak di Jakarta?Sebagai Ibu Kota, Jakarta memang dikenal punya biaya kebutuhan hidup yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa kota lainnya.
Baca lebih lajut »

Ibu Hamil Sering Sembelit, Simak Penyebab dan Cara MengatasinyaIbu Hamil Sering Sembelit, Simak Penyebab dan Cara MengatasinyaMeskipun sudah menjalankan pola hidup sehat, tapi sembelit masih sering terjadi pada ibu hamil. Berikut cara mengatasinya.
Baca lebih lajut »

Szczesny Jago Hadapi Penalti karena Pola Latihan JuventusSzczesny Jago Hadapi Penalti karena Pola Latihan JuventusWojciech Szczesny semakin menegaskan sebagai kiper yang jago dalam penalti usai menepis tendangan Lionel Messi. Pola latihan di Juventus jadi kuncinya.
Baca lebih lajut »

Proyek SMPEI Mengubah Pola Pikir dan Keyakinan Masyarakat Tentang Lahan GambutProyek SMPEI Mengubah Pola Pikir dan Keyakinan Masyarakat Tentang Lahan GambutDirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro menyatakan proyek SMPEI berhasil mengubah pola pikir dan keyakinan masyarakat tentang lahan gambut.
Baca lebih lajut »

Pemkot Medan Ingatkan Masyarakat Pentingnya Olah Raga dan Pola Makan Sehat | merdeka.comPemkot Medan Ingatkan Masyarakat Pentingnya Olah Raga dan Pola Makan Sehat | merdeka.comPemerintah Kota Medan melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk terus menjaga pola hidup sehat, salah satunya dengan berolahraga. Karena, melalui Gerakan Masyarakat Sehat bakal menciptakan negara yang kuat.
Baca lebih lajut »

Pesan Jokowi Minta Para Guru Jaga Pola Makan Anak Didik Cegah Stunting | merdeka.comPesan Jokowi Minta Para Guru Jaga Pola Makan Anak Didik Cegah Stunting | merdeka.com'Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhineka Tunggal Ika, ini juga sebuah keharusan,' sambungnya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 19:59:02