Pakar PBB: Haiti Butuh hingga 5.000 Polisi untuk Atasi Bencana Kekerasan Geng Kriminal Bersenjata

Indonesia Berita Berita

Pakar PBB: Haiti Butuh hingga 5.000 Polisi untuk Atasi Bencana Kekerasan Geng Kriminal Bersenjata
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 35 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 83%

Juli lalu, pakar PBB mengatakan Haiti membutuhkan antara 1.000 dan 2.000 polisi internasional yang terlatih untuk menangani geng-geng kriminal bersenjata. Saat ini, dia mengatakan situasinya jauh lebih buruk, sehingga dibutuhkan dua kali lipat dari jumlah tersebut.

Haiti membutuhkan antara 4.000 dan 5.000 polisi internasional untuk membantu mengatasi bencana kekerasan geng-geng kriminal bersenjata yang menargetkan individu-individu penting dan rumah sakit, sekolah, bank, serta lembaga penting lainnya. Hal tersebut disampaikan pakar hak asasi manusia PBB pada hari Kamis .

Laporan, yang mencakup periode lima bulan yang berakhir pada Februari, mengatakan geng-geng kriminal bersenjata terus merekrut dan menganiaya anak laki-laki dan perempuan, dan beberapa anak dibunuh karena mencoba melarikan diri. Akibat meningkatnya kekerasan geng kriminal bersenjata, kelompok yang menamai diri mereka 'brigade pertahanan diri', sebut laporan O'Neill, telah mengambil tindakan sendiri.

Selain itu, katanya, geng-geng tersebut telah melakukan dua upaya untuk mengambil kendali Istana Nasional dan mereka menargetkan pembela hak asasi manusia, jurnalis, dan orang-orang yang mereka anggap sebagai ancaman terhadap kelanjutan penguasaan mereka.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar HAM PBB: Masuk Akal untuk Percaya Israel Melakukan Genosida di Jalur GazaPakar HAM PBB: Masuk Akal untuk Percaya Israel Melakukan Genosida di Jalur GazaPakar HAM PBB menyimpulkan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa ambang batas yang mengindikasikan dilakukannya kejahatan genosida terhadap warga Palestina sebagai sebuah kelompok di Jalur Gaza telah terpenuhi.
Baca lebih lajut »

Pakar PBB: Israel Lakukan Sejumlah Tindakan Genosida di GazaPakar PBB: Israel Lakukan Sejumlah Tindakan Genosida di GazaSeorang pakar HAM PBB pada Senin (25/3) mengatakan, ada “alasan-alasan yang masuk akal” untuk meyakini bahwa Israel telah melakukan sejumlah tindakan “genosida” dalam perangnya di Gaza, dan juga menerapkan “pembersihan etnis.” Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah...
Baca lebih lajut »

Pakar Asing soal Koalisi Prabowo sampai DK PBB Sahkan Resolusi GazaPakar Asing soal Koalisi Prabowo sampai DK PBB Sahkan Resolusi GazaPrediksi pakar asing soal peta koalisi dan oposisi Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, dan resolusi DK PBB soal Gaza menjadi sorotan berita internasional.
Baca lebih lajut »

Pakar PBB Tuduh Israel Lakukan Genosida di GazaPakar PBB Tuduh Israel Lakukan Genosida di GazaPelapor khusus PBB Francesca Albanese mengatakan ada indikasi jelas Israel telah melanggar tiga dari lima tindakan yang tercantum dalam Konvensi Genosida PBB
Baca lebih lajut »

Pakar PBB: Pemerintah Iran Bertanggung Jawab atas Kematian Mahsa AminiPakar PBB: Pemerintah Iran Bertanggung Jawab atas Kematian Mahsa AminiPara pakar yang didukung PBB, yang menyusun laporan kondisi hak asasi manusia di Iran, mengecam kematian Mahsa Amini (22 tahun) yang “melanggar hukum” saat berada dalam tahanan pihak berwenang. Mereka juga menyebut kematian Amini 18 bulan lalu yang memicu unjuk rasa besar-besaran disebabkan oleh...
Baca lebih lajut »

Pakar: Konflik Palestina & Israel Tak Akan Usai jika PBB Tak TegasPakar: Konflik Palestina & Israel Tak Akan Usai jika PBB Tak TegasBegini pendapat ahli hukum dan hubungan internasional UGM soal konflik Palestina dan Israel yang kini belum juga usai.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-23 02:14:46