Pakar Kesehatan UNS Beri Penjelasan Penting Soal Vaksin Booster, Simak!

Pakar kesehatan UNS dr Tonang Dwi Ardyanto memberi penjelasan singkat soal vaksin booster. vaksinbooster

jateng.jpnn.com, SOLO - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar program vaksinasi booster dosis ke tiga segera dimulai pada 12 Januari 2022. Menanggapi hal tersebut, pakar kesehatan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dr Tonang Dwi Ardyanto menyebutkan bahwa pemberian vaksin booster harus memperhatikan kondisi individu. "Secara ilmiah kapan seseorang perlu booster, mestinya perlu tes dulu.

Baca Juga: Jika pemerintah mengatakan suntikan booster atau tambahan ini diberikan setelah enam bulan dari suntikan kedua, ia mendorong suntikan bisa diberikan 12 bulan setelah suntikan kedua. "Kami mendorong waktunya 12 bulan lebih rasional," katanya. Selain itu, pemberian booster untuk penyintas secara ilmiah seharusnya memperhatikan antibodi masing-masing individu.Baca Juga: "Penyintas kan jumlah virusnya beda, gejala beda, antibodi yang terbentuk juga variatif.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar Amerika: Omicron Selesai Setelah FebruariGelombang kasus Omicron diperkirakan akan cepat berlalu karena gejala yang ditimbulkan ringan dan makin banyak orang yang memiliki kekebalan.
Baca lebih lajut »

Viral Artis Adopsi Boneka Arwah atau Spirit Doll, Ini Kata Pakar BudayaFenomena spirit doll atau boneka arwah ramai di kalangan artis. Menurut pakar budaya, bukan berarti ada arwah dalam boneka itu.
Baca lebih lajut »

Pakar Sebut Kurikulum Prototipe Itu Onderdil Klasik Pakai Nama BaruAda kritikan menarik dari pakar pendidikan Universitas Negeri Malang Prof Dr Joko Saryono terkait kurikulum baru ini. Dia menyebut, kurikulum ini seperti onderdil lama yang diberi nama baru. Artinya memang sesungguhnya tidak ada yang baru. Kritikan lainnya, sepanjang sejarah pembuatan dan penerapan
Baca lebih lajut »

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Waspada pengalaman IndiaIndia dan Indonesia punya pola yang sama dalam menghadapi COVID-19
Baca lebih lajut »