Kasus bocornya data penumpang Lion Air menunjukkan kebutuhan UU Perlindungan Data.
.wrap-pertamina{ margin: 0 auto; text-align: center; width: 270px;}img.eventx {margin-top: 10px;width: 100%;height: auto;} REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pakar keamanan siber Pratama Persadha menyebut perlindungan data sangat krusial. Untuk itu, pemerintah dan DPR RI perlu segera menyusun Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
Baca Juga Data penumpang mulai dari nama, alamat, surat elektronik , sampai data pribadi lainnya diekspos di internet. Data tersebut, kata Pratama, ditengarai bocor karena kelalaian pihak ketiga yang membantu pengelolaan data Lion Air di cloud service Amazon Web Services . Data, kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC, ini memang diburu, baik secara legal maupun ilegal. Perbankan menjadi salah satu pihak yang paling mendapat serangan masif.
Selain perbankan, lanjut dia, kini data kependudukan dan data medis menjadi sangat diburu. Beberapa waktu lalu, puluhan juta data medis diekspos di web gelap, sebagian besar dari data medis di Amerika Serikat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
FH UMP Gelar Seminar Perlindungan Data DigitalData pribadi yang saat ini tercatat di dunia maya disinyalir sudah banyak kebocoran.
Baca lebih lajut »
Pratama Persadha siber sebut perlindungan data sangat krusialPakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha menyebut perlindungan data sangat krusial sehingga pemerintah dan DPR RI perlu segera menyusun Rancangan ...
Baca lebih lajut »
Pakar Siber Kritik Penghimpunan Data Masyarakat Oleh KemenkesMeski sudah banyak pihak yang diberikan akses oleh Dukcapil untuk melakukan sinkronisasi data kependudukan, praktik mengumpulkan KTP dan KK di lapangan masih banyak terjadi. DataPribadi
Baca lebih lajut »
Safenet Minta Lion Air Investigasi Kebocoran Jutaan Data PenumpangnyaSoutheast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) menyebut ada sekitar 35 juta informasi mengenai data pribadi konsumen anak perusahaan Lion Air yang dilaporkan bocor ke publik. Anak perusahaan L
Baca lebih lajut »
Pengamat: Pertamina tidak boleh sembarangan membuka dataDirektur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa Pertamina tidak boleh membuka data secara sembarangan kepada publik, ...
Baca lebih lajut »