Padi Kerdil Masih Hantui Petani Sragen, Distan KP Kasih Resep Ini

Indonesia Berita Berita

Padi Kerdil Masih Hantui Petani Sragen, Distan KP Kasih Resep Ini
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 65 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 51%

KTNA Sragen menilai masalah penyakit tanaman kerdil yang menurunkan produktivitas padi petani belum ada solusi. Pihak Distan KP Sragen menyebut penyebab masalah itu adalah tanah yang terlalu asam dan telah menyampaikan cara mengatasinya.

Anggota Komisi IV DPR, Luluk Nur Hamidah mengaku ia sudah melaporkan masalah ini ke Dirjen Tanaman Pangan yang sudah menugaskan tim untuk ke lapangan.

“Saran saya, sering melakukan pembinaan ke petani jadi dengan menggerakkan dan memfungsikan PPL [Penyuluh Pertanian Lapangan]. Karena ada perubahan iklim, serangan hama, OPT [Organisme Penganggu Tanaman], kondisi tanah tentu akan memengaruhi tanaman,” terang legislator Partai Kebangkitan Bangsa tersebut belum lama ini.

Ia juga mengimbau petani perlu mempertimbangkan untuk mengikuti asuransi pertanian, sehingga bisa menekan risiko kalau ada gagal panen ataupun gagal tanam.Kepala Seksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Inung Ardian, Selasa menguraikan hasil pemeriksaan Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan dan laboratorium Perlindungan Tanaman Pangan Sukoharjo menyebutkan penyebab tanaman tidak bisa berkembang adalah tanah yang asam.“Maka diimbau untuk perbaikan drainase.

Kemudian penggunaan ZnSO4 dengan dosis 15-20 kg/ha, penggunaan PGPR, dan dekomposer untuk perbaikan tanah. Selanjutnya, pergiliran penggunaan varietas dan penggunaan pestisida sebagai alternatif terakhir yang sesuai anjuran., tanaman padi yang terserang virus kerdil rumput menunjukkan gejala penghambatan pertumbuhan, anakannya banyak. Selain itu daunnya menjadi pendek dan sempit. Kemudian tumbuhnya tegak serta berwarna hijau pucat atau kuning pucat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

soloposdotcom /  🏆 33. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Impor Beras Bikin Petani Milenial di Sragen Kian Tak Tertarik Tanam PadiImpor Beras Bikin Petani Milenial di Sragen Kian Tak Tertarik Tanam PadiKebijakan impor beras membuat petani milenial di Kabupaten Sragen menjadi enggan menanam padi.
Baca lebih lajut »

KPU Sragen Buka Pendaftaran PPS, Kebutuhan 624 OrangKPU Sragen Buka Pendaftaran PPS, Kebutuhan 624 OrangDi Kabupaten Sragen sendiri terdapat 196 desa dan 12 kelurahan sehingga kebutuhan PPS 624 orang.
Baca lebih lajut »

Stok Darah PMI Sragen Hari Ini 19 Desember 2022Stok Darah PMI Sragen Hari Ini 19 Desember 2022Informasi mengenai stok darah di PMI Sragen hari ini, Senin (19/12/2022), bisa disimak di sini.
Baca lebih lajut »

Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 19 Desember 2022, Hujan di Jam Pulang KerjaPrakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 19 Desember 2022, Hujan di Jam Pulang KerjaInformasi mengenai prakiraan cuaca Sragen hari ini, Senin (19/12/2022), bisa Anda baca pada artikel ini.
Baca lebih lajut »

Ada Peninggalan Purbakala Lingga Yoni dan Arca Tanpa Kepala di Sambi SragenAda Peninggalan Purbakala Lingga Yoni dan Arca Tanpa Kepala di Sambi SragenBenda purbakala berupa lingga yoni di Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen hingga kini masih terawat. Asal usul maupun sejarah benda purbakala itu masih misteri di kalangan warga setempat.
Baca lebih lajut »

Cuma Dapil 3 Sragen yang Kursinya Tak Bertambah, Persaingan Makin KetatCuma Dapil 3 Sragen yang Kursinya Tak Bertambah, Persaingan Makin KetatTak ada perubahan jumlah dan komposisi daerah pemilihan (dapil) di Sragen untuk Pemilu 2024. Namun ada penambahan jumlah kursi di tiap dapil, kecuali dapil 3.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 16:35:41