Artikel ini membahas fenomena overtourism di Bali, di mana destinasi wisata tersebut dipenuhi oleh terlalu banyak wisatawan, yang berdampak negatif bagi alam, budaya, dan kualitas hidup masyarakat lokal. Artikel ini juga membahas berbagai keluhan yang muncul akibat overtourism, seperti kemacetan lalu lintas, perusakan lingkungan, dan ancaman terhadap budaya Bali.
Deretan payung warna-warni yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan di Pantai Seminyak, Kabupaten Badung, Bali. Pulau Bali memiliki sejumlah pantai eksotis yang memanjakan wisatawan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati suasana sore hingga senja. Tumbuhnya industri pariwisata tidak selalu berdampak baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi kunci penting untuk menjaga keseimbangan pembangunan turisme bagi kemajuan daerah, kelestarian alam, dan juga kesejahteraan penduduk setempat. Hingga saat ini, Pulau Bali merupakan pusat destinasi wisata tertinggi di Indonesia. Kunjungan wisatawan asing ataupun domestik ke Pulau Dewata itu selalu tercatat menempati posisi pertama secara nasional. Sayangnya, Bali kini dicatat sebagai salah satu destinasi wisata yang mengalami fenomena overtourism, di mana warga lokal atau tamu/wisatawan merasa destinasi wisata tersebut terlalu banyak turis sehingga kualitas hidup ataupun pengalaman wisata cenderung memburuk. Penilaian itu berdasarkan analisis selama periode Januari hingga November 2023. Tidak hanya Bali, destinasi wisata lain, seperti Athena (Yunani), Paris (Perancis), dan Phuket (Thailand), juga menyandang predikat yang sama. Merujuk pada laporan tersebut dan juga perbincangan di media sosial, sebagian masyarakat setuju bahwa Bali sudah mengalami overtourism yang dipicu oleh masifnya pembangunan properti pendukung pariwisata. Selain itu, muncul keluhan padatnya kendaraan hingga menimbulkan kemacetan. Hal ini dipicu oleh banyaknya wisatawan yang berkendara, tetapi ruas jalan yang tersedia umumnya sempit. Beberapa akun lainnya juga mengeluhkan perusakan alam akibat pengembangan pariwisata yang berlebihan. Tidak hanya alam Bali yang terancam, tetapi juga adanya ancaman reduksi budaya, nilai-nilai kehidupan sosial, dan warga lokal mulai tersingkir. Bali hanya mengalami kepadatan wisatawan saja di wilayah Bali Selatan
OVERTOURISM BALI PARIWISATA LINGKUNGAN BUDAYA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Poltekpar adakan riset pariwisata ungkap Bali belum overtourismPoliteknik Pariwisata (Poltekpar) Bali mengadakan riset pariwisata yang mengungkap Pulau Dewata belum mengalami kunjungan terlalu banyak wisatawan ...
Baca lebih lajut »
Prediksi BRI Liga 1: Madura United vs Bali United 20 Desember 2024Prediksi Madura United vs Bali United, Skor Madura United vs Bali United, Jadwal Madura United vs Bali United, Siaran langsung Madura United vs Bali United, Susunan pemain Madura United vs Bali United
Baca lebih lajut »
Usai Dipecat, Dadang Iskandar Dibawa ke Mapolda Sumbar Lanjutkan Proses PidanaDadang Iskandar ancaman pembunuhan berencana dengan minimal penjara 20 tahun dan maksimal ancaman hukuman mati.
Baca lebih lajut »
Prediksi Ancaman Siber 2025, Ancaman Siber Berbasis AI yang Lebih Besar dan BeraniBeragam vektor serangan dan kode terkait kini tersedia di pasar Crime-as-a-Service CaaS seperti kit phishing Ransomware-as-a-Service DDoS-as-a-Service dan lainnya
Baca lebih lajut »
Kepala BMKG Langsung Datangi Pj Gubernur Bali & Jatim, Ingatkan BahayaDwikorita langsung mendatangi kantor Gubernur Bali dan Jatim, mengingatkan adanya ancaman mengintai.
Baca lebih lajut »
Dewa 19 Hibur Masyarakat Bali Secara Gratis dalam Konser Bali Bahagia'Are you happy Denpasar?,' kata Dhani sapa penonton dari atas panggung, Selasa, 19 November 2024. Sapaan ayah dari Al, El, Dul itu pun disambut dengan gemuruh.
Baca lebih lajut »