Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Agustinus Budi Hartono mengungkapkan kejadian helikopter wisata terlilit tali layangan pada Jumat (19/7) ...
Kepala Kantor Otban Wilayah IV Agustinus Budi Hartono diwawancara soal helikopter terlilit tali layangan di Badung, Sabtu . ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Dari data Kantor Otban Wilayah IV helikopter yang terjatuh kemarin dimiliki oleh PT Whitesky Aviation yang hendak membawa wisatawan dari DTW GWK ke Uluwatu. Meski belum dapat menyimpulkan apakah tali layangan menjadi penyebab utama kejadian terbaru, dari pantauan langsung terlihat jelas lilitan tali di rotor helikopter.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
NATO Mendirikan Kantor di Yordania dengan Kantor Penghubung Pertama di Dunia ArabNATO mendirikan kantor di Yordania dengan kantor penghubung pertama di dunia Arab.
Baca lebih lajut »
Resmi Jabat Kepala Kantor Imigrasi Bekasi, Uckhy Adhitya Bakal Awasi Pergerakan Orang AsingBeberapa inovasi pelayanan paspor yang memudahkan masyarakat Bekas juga akan diteruskan antara lain seperti pelayanan eazy passport di Ciwalk Lippo Ci
Baca lebih lajut »
Otban ingin Pemda Bali bantu atur RTRW buat pengembangan seaplaneKepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono meminta bantuan Pemda Bali urusan peraturan rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk mendukung ...
Baca lebih lajut »
Kepala Desa “Diamankan” ke Hotel Merdeka untuk Menangkan Kepala Daerah di Jateng?Masa jabatan kepala daerah selama 8 tahun dianggap jadi keberkahan dan kado istimewa untuk kemenangan Gubernur dan Bupati di Jawa
Baca lebih lajut »
Tempat Kerja sebagai Sumber MasalahDengan melihat waktu orang berada di kantor lebih lama dibanding di rumah, pengelolaan kantor menjadi penting.
Baca lebih lajut »
Kepala Bapanas dan Kepala Bulog Dilaporkan ke KPKKepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi dilaporkan ke KPK atas dugaan mark up impor 2,2 juta ton beras.
Baca lebih lajut »