Dua bocah kembar ditabrak pengendara motor gede (moge) berjenis Harley-Davidson hingga tewas di Pangandaran, Jawa Barat (Jabar). Kini kasusnya berakhir damai.
Meski begitu, Iwan menyerahkan proses hukum sepenuhnya ke pihak kepolisian. Dalam kesempatan yang sama, perwakilan pengurus Harley-Davidson Club Indonesia Bandung Boyke Luthfiana Syahrir mengucapkan permohonan maaf.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas ini terjadi di Jalan Raya Banjar-Pangandaran, Sabtu . Warga setempat bernama Hendi menyebut kedua bocah kembar itu tertabrak dua jenis moge yang berbeda masing-masing berwarna hitam dan putih.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bocah Kembar Tewas Ditabrak Konvoi Moge, Warga Pasang Spanduk: Kapan Harley Davidson Hargai ManusiaHasan dan Husen bocah kembar yang baru duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, tewas mengenaskan. Kepalanya terluka parah akibat dihantam motor gede Harley Hasan...
Baca lebih lajut »
Dua Anak Kembar Tewas Ditabrak Rombongan Moge di PangandaranKejadian tersebut bermula ketika kedua anak itu hendak menyebrang lalu tiba-tiba datang rombongan moge dengan kecepatan tinggi dari arah Banjar menuju Pangandaran.
Baca lebih lajut »
Rombongan Motor Gede Harley Davidsion Tabrak Bocah Kembar Hingga Tewas di Lokasi'Dua motor pak, yang putih dan yang hitam melaju kencang menuju Pangandaran dan menabrak dua anak hingga luka parah di bagian kepalanya dan meninggal dunia di lokasi kejadian,' tutur saksi mata, Ohin Hinhin kepada tvonenews.com.
Baca lebih lajut »
Dua Tahun Pandemi, Ini Kisah Mereka yang Masih 'Clean Sheet' Belum Kena COVIDSelama dua tahun pandemi COVID-19, ternyata masih ada orang-orang 'beruntung' yang tidak pernah terinfeksi virus Corona. Kok bisa sih?
Baca lebih lajut »
Dua tahun COVID, Tiga Kesalahan dan Tiga Hal yang Harus DiwaspadaiBerikut adalah tiga kesalahan yang kita sadari seiring berjalannya pandemi, dan tiga hal yang perlu kitawaspadai saat mendekati fase endemik.
Baca lebih lajut »