Rupiah kemarin sukses menguat 0,31% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.153/US$
BI kemarin menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 5,75%. Suku bungaSelain itu, BI juga memberikan outlook pertumbuhan ekonomi yang lebih optimistis."Untuk tahun 2023 Bank Indonesia memproyeksikan bias ke atas 4,5-5,3%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi persPerry sekali lagi menegaskan suku bunga saat ini sudah cukup untuk mengendalikan inflasi.
Level tersebut merupakan Fibonacci Retracement 50%, yang ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR juga bergerak di atas rerata pergerakan 200 hari , yang memberikan tekanan lebih besar. Indikator Stochastic pada grafik harian yang sebelumnya berada di wilayah jenuh jual dalam waktu yang lama, kini berbalik masuk wilayah jenuh beli (
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Tebar Optimisme, Rupiah Kembali PerkasaNilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS)
Baca lebih lajut »
Bos BI Beberkan 5 Alasan Kenapa Rupiah Bakal Perkasa di 2023Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis rupiah akan terus menguat ke depannya.
Baca lebih lajut »
Kutip Pesan Pak Jokowi, Bos BI: Street Smart, Book Smart!Perry Warjiyo menyampaikan pesan tajam mengenai optimisme ekonomi di tengah perkembangan global dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).
Baca lebih lajut »
Besok, PN Tipikor Gelar Sidang Pleidoi Pribadi Surya Darmadi dan Replik dari Jaksa'Besok, Pak Surya Darmadi bacakan pembelaan secara pribadi,' katanya.
Baca lebih lajut »
Devisa Hasil Ekspor Wajib Mampir di BI Minimal 1 Bulan per Maret 2023Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, akan memberlakukan instrumen operasi moneter valas Devisa Hasil Ekspor
Baca lebih lajut »