Onghokham, Orientalis Pascakolonial, Sejarawan Pemikir Bebas

Analisis Berita

Onghokham, Orientalis Pascakolonial, Sejarawan Pemikir Bebas
SejarahKepustakaan Populer GramediaOnghokham
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 72 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 46%
  • Publisher: 70%

Hal menarik dari biografi ini adalah bagaimana latar kepribadian Onghokham mempengaruhi perkembangan intelektualitasnya.

sebagai seorang intelektual yang independen dalam berpikir dan bersikap, meski tidak selalu sejalan dengan standar normatif masyarakat.

Peristiwa percobaan kudeta dan pembasmian komunisme setelahnya telah meninggalkan trauma berat, khususnya ketika Ong mengalami gangguan mental dan pemenjaraan antara bulan Maret hingga September 1966. Penahanan Ong bisa dikaitkan dengan dua hal; Pertama, ia sangat terpukul dan meradang akan pembantaian yang ia saksikan sendiri dan telah mendorongnya untuk mendemonstrasikan pembelaan terhadap PKI secara frontal.

Sebagai seorang Tionghoa berkultur Indis, Ong mewakili suatu perspektif orientalis tentang budaya-politik Indonesia dalam hubungannya dengan arus sejarah dunia yang lebih luas. Hal ini juga menghubungkannya sebagai salah-satu mata rantai penghubung kesarjanaan sejarah di Indonesia dengan lingkaran para Indonesianis di Amerika Serikat dan Australia.

Sartono dan para pengikutnya – terutama Mazhab Bulaksumur di Universitas Gadjah Mada menekankan struktur sebagai determinan di mana kasus-kasus sejarah digunakan untuk mendukung penjelasan tentang perubahan struktural tertentu.

Menurut Ong, gambaran tentang pedesaan Indonesia sebagai masyarakat organis dengan hukum adat yang statis adalah citra romantik, rekaan kesarjaanan orientalis kolonial, yang ironisnya direproduksi oleh kalangan nasionalis termasuk Soekarno. Hal ini telah menimbulkan salah kaprah, sehingga memunculkan visi eksepsionalis dan narsistik tentang keunikan identitas Indonesia yang 'bukan ini dan bukan itu'.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Sejarah Kepustakaan Populer Gramedia Onghokham Pradipto Niwandhono

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Di Tanam Soekarno Uzbekistan, Megawati Menanam Pohon Platanus OrientalisDi Tanam Soekarno Uzbekistan, Megawati Menanam Pohon Platanus OrientalisJPNN.com : Prosesi penanaman pohon tersebut seusai Megawati menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Universitas Silk Road Internasional.
Baca lebih lajut »

Profil Bonnie Triyana, Sejarawan yang Gantikan Tia Rahmania di DPR RIProfil Bonnie Triyana, Sejarawan yang Gantikan Tia Rahmania di DPR RIBerikut adalah profil Bonnie Triyana, pendiri majalah Historia sekaligus anggota DPR RI yang gantikan Tia Rahmania.
Baca lebih lajut »

Profil Bonnie Triyana, Sejarawan yang Gantikan Tia Rahmania di SenayanProfil Bonnie Triyana, Sejarawan yang Gantikan Tia Rahmania di SenayanSetelah Tia Rahmania dipecat, kini muncul Bonnie Triyana yang menjadi penggantinya.
Baca lebih lajut »

Adu Pendidikan Bonnie Triyana dan Tia Rahmania: Sejarawan vs Dosen PsikologiAdu Pendidikan Bonnie Triyana dan Tia Rahmania: Sejarawan vs Dosen PsikologiBerkaca dari pendidikan Bonnie Triyana, apakah ia lebih pantas duduk di Senayan ketimbang Tia Rahmania?
Baca lebih lajut »

Sejarawan Nilai Pencabutan TAP MPRS 3367 Terkait Faktor Psikologis Keluarga Bung KarnoSejarawan Nilai Pencabutan TAP MPRS 3367 Terkait Faktor Psikologis Keluarga Bung KarnoTuduhan kepada Bung Karno dalam TAP MPRS itu dengan sendirinya sudah gugur ketika Bapak Proklamator itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2012 silam
Baca lebih lajut »

Peramal Sakti Pilpres AS Ramalkan Kemenangan Kamala HarrisPeramal Sakti Pilpres AS Ramalkan Kemenangan Kamala HarrisBaru-baru ini sejarawan terkenal Amerika Serikat Allan Lichtman meramalkan bahwa calon dari Partai Demokrat Kamala Harris akan mengalahkan pesaingnya dari
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 10:44:41