Hasil tes hanya menunjukkan kondisi saat sampel diambil, tidak bisa dipakai untuk memprediksi apakah setelah itu pengguna terpapar COVID19 atau tidak, kata Ombudsman.
Tes saja ini tidak cukup, hasil tes ini juga harusnya diikuti dengan tracing
Jakarta - Ombudsman Republik Indonesia menyebut tes cepat COVID-19 yang dilakukan sebelum seseorang melakukan perjalanan tidak cukup membuktikan, apakah orang itu bebas dari COVID-19 tanpa adanya pelacakan COVID-19 non-reaktif dapat berlaku tiga hari.lalu keluar hasilnya tidak reaktif , seolah-olah dalam tiga hari kemudian pelancong itu bebas dari COVID-19.Sedangkan surat bebas COVID-19 hasil tes usap berlaku tujuh hari.
"Apakah per kelurahan atau per RW yang dites sehingga kita itu mempunyai klaster-klaster yang jelas. Kemudian hasil tes ini juga diikuti dengan tracing atau pelacakan. Ketika seseorang itu positif COVID-19, dua minggu sebelumnya harus dilacak itu bertemu dengan siapa saja," kata Alvin.Kalau bertemu dengan orang-orang yang kontak dengan hasil tesnya reaktif tadi, maka orang-orang tersebut harus dites juga dengan tes cepat atau tes usap.
Kalau hasilnya positif lagi, maka dilacak lagi mereka kontak dengan siapa saja. Demikian seterusnya sampai orang terakhir yang melakukan kontak dinyatakan negatif.selesai. Tapi yang lebih penting, tracing-nya ini, belum dilakukan," kata Alvin menandaskan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di SurabayaBadan Intelijen Negara (BIN) menemukan lebih dari 1.300 kasus positif Covid-19 selama 19 hari pelaksanaan tes cepat massal di Surabaya
Baca lebih lajut »
Ombudsman Terima 1.488 Aduan tentang Covid-19 pada April-Juni, 83 Persen soal BansosSalah satu masalah yang ditemui di sektor bantuan sosial tersebut adalah soal pendataan.
Baca lebih lajut »
Kasus COVID-19 di AS meningkat, Trump sebut tidak akan 'lockdown' lagiPresiden AS Donald Trump menyatakan pada Rabu (17/6) bahwa negaranya tidak akan lagi menghentikan kegiatan ekonomi di bawah aturan karantina wilayah ...
Baca lebih lajut »
Data dari Situbondo Menunjukkan COVID-19 Sangat Buas, Gerak Cepat, LiarJumlah pasien positif COVID-19 di Situbondo, Jatim, bertambah lagi, empat di antaranya pegawai RSUD dr Abdoer Rahem. Situbondo
Baca lebih lajut »
12 orang di Pasar Cibinong reaktif hasil tes cepat COVID-19 oleh BINPemerintah Kabupaten Bogor mencatat ada 12 orang reaktif dari hasil tes cepat ("rapid test") massal virus corona baru penyebab COVID-19 di ...
Baca lebih lajut »
Alat Tes Cepat Covid-19 Unpad-ITB Masuki Tahapan Validasi Sampel VirusDua alat deteksi SARS-CoV-2 yang dikembangkan Unpad-ITB tengah melalui tahapan validasi sampel virus.
Baca lebih lajut »