Sebelum new normal, pemerintah diimbau kurangi angka penyebaran virus corona.
Foto: Prayogi/Republika .embed { padding :10px 0; border-top:1px dotted #c0c0c0; border-left:none; border-right:none; width:100%; } .embed span{ background:#f0f0f0; font-size:11px; font-weight:bold; padding:3px 6px; margin-bottom:3px; margin-right:3px; } .embed input{ display:block; width:92%; font-color:#c0c0c0; font-size:10px; border:none; padding:2px; background:#f0f0f0; } .wrap-shared span { padding:0; margin:0; background:none} .
"> New Normal Berisiko Tinggi https://republika.co.id/r/qb1fld467" class="twitter">Tweet Share REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Ombudsman Alvin Lie menyatakan, sebelum menjalani kehidupan yang baru atau new normal, ada baiknya pemerintah menghambat atau mengurangi kurva positif covid-19 terlebih dahulu. Karena menurutnya, hal tersebut jika diabaikan akan membuat kehidupan yang baru terganggu.
Alvin mengatakan, banyak negara-negara yang sudah berhasil mengatasi gelombang pertama pandemi covid-19 namun dikejutkan dengan adanya gelombang kedua. Sedangkan menurutnya, Indonesia sendiri belum mampu mengatasi gelombang pertama. Ia menambahkan, dengan melihat penyebaran angka covid-19 yang masih terus meningkat, sangat tidak mungkin untuk menerapkan new normal di Indonesia. Karena hal tersebut berisiko sangat tinggi.TERPOPULER BERITA TERKAIT BERITA LAINNYA Kalimantan
Banjir Surut, Warga Samarinda Mulai Bersihkan Rumah Warga Kota Samarinda mulai membersihkan rumah usai banjir surut.ACT Jawab Keluhan Pedagang Terdampak Covid-19 ACT melalui program Sahabat UMI bantu ibu-ibu pelaku usaka mikro kecil menengahBea Cukai Donasi Sembako Hingga Laptop Bagi Warga Terdampak Bea Cukai Banyuwangi donasi laptop bagi pelajar Asrama Santa Maria GentengVideo Klip Tim McGraw Bikin Penggemar Ingin Telepon Ibu Tim McGraw merilis single terbaru berjudul 'I Called Mama'.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MUI: Penerapan |em|New Normal|/em| Jangan Gegabah |Republika OnlinePenyelamatan nyawa rakyat lebih diutamakan daripada penyelamatan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Muhammadiyah Minta Pemerintah Matangkan Skema |em|New Normal|/em| |Republika OnlinePemerintah mengkaji kebijakan new normal.
Baca lebih lajut »
Gubernur Kalteng: Beberapa Daerah Bisa Terapkan |em|New Normal|/em| |Republika OnlineGubernur menilai penerapan new normal tergantung kedisiplinan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Emil akan Berlakukan|em| New Normal|/em| di Jabar 1 Juni Ini |Republika OnlinePerlawanan Covid-19 terbaik dengan pencegahan penularan
Baca lebih lajut »
PLN Siapkan Tiga Fase|em| New Normal|/em| |Republika OnlinePLN membagi sistem bekerja dari kantor pada masa new normal ke dalam tiga fase.
Baca lebih lajut »
Ribuan TNI/ Polri Dikerahkan Edukasi Warga Hadapi |em|New Normal|/em| |Republika Online340 ribu personel TNI/ Polri dikerahkan edukasi warga hadapi new normal.
Baca lebih lajut »