Pembakaran Alquran provokasi dan hasutan terhadap Muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Organisasi Kerja Sama Islam mengecam keras pembakaran salinan kitab suci Alquran di Swedia. Kelompok itu mengatakan tindakan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran Muslim tentang tren Islamofobia yang mengkhawatirkan, yang dilanggengkan oleh para pendukung ekstrem kanan.
Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa , Ketua OKI mengatakan pembakaran Alquran tidak mencerminkan pandangan mayoritas warga Swedia dan Eropa. Semua ini terjadi setelah pekan lalu, pemimpin kelompok sayap kanan Stram Kurs Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam di kota Linkoping selatan Swedia. Dia juga mengancam akan membakar salinan Alquran selama demonstrasi lebih lanjut.Turki, Arab Saudi, dan sejumlah negara dan organisasi Arab dan Muslim telah mengutuk pembakaran Quran.
Beberapa negara bahkan memanggil Duta Besar Swedia untuk menyampaikan protes. Seperti Uni Emirat Arab yang memanggil Duta Besar Swedia untuk negara itu, Liselott Andersson, untuk memprotes pembakaran salinan Alquran oleh oknum ekstremis di negara Nordik itu. Menteri Negara Kerja Sama Internasional Reem Al-Hashimy menegaskan penolakan UEA terhadap semua praktik yang menyinggung agama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kronologi Protes Pembakaran Alquran di Swedia yang Berakhir RusuhKericuhan terjadi akhir pekan kemarin akibat aksi pembakaran Alquran di Swedia. Unjuk rasa tandingan dari demo ekstrimis sayap kanan itu Swedia membuat tiga orang cedera. TempoDunia
Baca lebih lajut »
1.001 Alquran Amanah Takaful Semarakkan Malam Nuzulul Quran di Desa Banjarejo |Republika OnlineIni kelanjutan program membumikan Alquran di Jateng melalui lahirnya Kampung Alquran.
Baca lebih lajut »
UIN Palu Bentuk Pusat Kajian dan Pengawalan Produk Halal |Republika OnlineProduk halal telah menjadi satu gaya hidup masyarakat.
Baca lebih lajut »
Siapa Rasmus Paludan, pembakar Alquran yang memicu kerusuhan di Swedia - BBC News IndonesiaRasmus Paludan, pendiri gerakan sayap kanan Stram Kurs atau Garis Keras, tengah menjalani 'tur' di Swedia dengan mengunjungi kawasan-kawasan yang banyak dihuni populasi Muslim. Walau diprotes banyak pihak, tapi polisi Swedia bergeming.
Baca lebih lajut »
Puncak Bulan Suci Berbagi di Jabar akan Digelar di Kuningan |Republika OnlineTidak boleh ada masyarakat yang bersedih dalam bulan suci ini.
Baca lebih lajut »