OJK mencatat penyaluran perusahaan pembiayaan (multifinance) ke segmen UMKM tembus Rp212,06 triliun per November 2022.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan menyampaikan penyaluran perusahaan pembiayaan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah mampu mencapai Rp212,06 triliun per November 2022.
Secara terperinci, segmen usaha besar menjadi penyumbang utama dalam penyaluran pembiayaan ke UMKM pada November 2022. Nilainya mencapai Rp66,11 triliun, naik 3,3 persen yoy dari November 2021 yang membukukan nilai Rp64 triliun. Adapun secara industri, piutang pembiayaan neto berdasarkan jenis kegiatan usaha hingga November 2022 mencapai Rp409,49 triliun.
Sementara dari sisi kinerja keuangan, sampai dengan November 2022, gearing ratio yang dimiliki perusahaan pembiayaan berada di angka 2,01 dan non-performing financing di angka 2,48 persen, serta financing to assets ratio sebesar 85,62 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Masih Manual, Pertamina Diminta Benahi Sistem Penyaluran Elpiji 3 KgHingga kini masih terdapat 12,5 juta rumah tangga miskin dan rentan yang tidak menerima subsidi elpiji 3 kg.
Baca lebih lajut »
Tim Likuidasi Diumumkan, Wanaartha Life: Kami Patuhi Aturan OJKOJK mengumumkan telah menerima dokumen RUPS PT Asuransi Jiwa Wanaartha Life tentang pembentukan tim likuidasi.
Baca lebih lajut »
OJK Proses Pembubaran WanaArtha, Direksi Buka Pintu Lebar buat Tim LikuidasiOtoritas Jasa Keuangan (OJK) memproses pembubaran PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau WanaArtha Life (WAL).
Baca lebih lajut »
6 Poin Pernyataan Direksi Wanaartha Life Usai Bertemu OJKJajaran Direksi Wanaartha Life mengumumkan akan melaksanakan proses likuidasi bersama dengan tim likuidasi yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca lebih lajut »
Transaksi Saham Sultan Subang di ZATA Tabrak Aturan OJKPerusahaan Asep Sulaeman sang Sultan Subang , PT Lembur Sedaya Investama, yang mengalihkan saham ZATA pada masa lock-up dapat berujung sanksi.
Baca lebih lajut »