Ogah Dukung Rezim Militer, USAID Salurkan Bantuan Langsung ke Rakyat Myanmar

Indonesia Berita Berita

Ogah Dukung Rezim Militer, USAID Salurkan Bantuan Langsung ke Rakyat Myanmar
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 jpnncom
  • ⏱ Reading Time:
  • 20 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 11%
  • Publisher: 59%

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengumumkan pihaknya segera mengalihkan dana bantuan senilai USD 42,2 juta (sekitar Rp 589,5 miliar) KudetaMyanmar

jpnn.com, WASHINGTON DC - yang semula akan diberikan ke Pemerintah Myanmar. Keputusan itu diumumkan setelah USAID meninjau kembali berbagai program bantuan AS di Myanmar pascakudeta militer di Naypyitaw pada 1 Februari 2021. "Kami akan mengalihkan dana bantuan ini untuk mendukung dan memperkuat masyarakat sipil daripada membantu militer," kata USAID sebagaimana dikutip dari pernyataan resminya.

Departemen Luar Negeri AS pada Selasa mengumumkan Washington akan meninjau kembali seluruh program bantuan yang diberikan ke Myanmar setelah junta militer mengkudeta pemerintah. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan evaluasi itu dilakukan demi memastikan mereka yang bertanggung jawab terhadap kudeta militer menerima balasan yang signifikan atas perbuatannya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

jpnncom /  🏆 25. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Aktivis Myanmar: Kami |em|Ogah|/em| Hidup di Bawah Diktator Militer |Republika OnlineAktivis Myanmar: Kami |em|Ogah|/em| Hidup di Bawah Diktator Militer |Republika OnlineMiliter Myanmar mengerahkan kendaraan lapis baja dan tentara.
Baca lebih lajut »

Junta Militer Myanmar Ogah Dianggap Telah Melakukan KudetaJunta Militer Myanmar Ogah Dianggap Telah Melakukan KudetaJunta militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, ogah dianggap telah melakukan kudeta. TempoDunia
Baca lebih lajut »

Ogah Hadapi Gelombang Baru COVID-19, Perdana Menteri Australia Dukung Larangan Kedatangan dari IndiaPerdana Menteri Australia Scott Morrison membela kebijakan pemerintah untuk melarang kedatangan dari India sampai tanggal 15 Mei, dengan mengatakan kemungkinan seseorang dijatuhi hukuman penjara karenanya hampir tidak ada India
Baca lebih lajut »

Kepolisian Myanmar Mau Tangkap 6 Selebriti yang Dukung Protes Kudeta MiliterKepolisian Myanmar Mau Tangkap 6 Selebriti yang Dukung Protes Kudeta MiliterKepolisian Myanmar melayangkan surat penangkapan enam selebriti yang mendukung dan mengajak orang-orang untuk berdemo memprotes kudeta militer 1 Februari. TempoDunia
Baca lebih lajut »

Dukung Antikudeta Militer, Aktor Terkenal Digelandang Polisi, Myanmar Masih MencekamDukung Antikudeta Militer, Aktor Terkenal Digelandang Polisi, Myanmar Masih MencekamAktor terkenal bernama Lu Min digelandang polisi Myanmar, karena dianggap mendukung antikudeta militer pada 1 Februari. kudetamiliterdiMyanmar
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-23 14:20:57