Nirmaltrevir berasal dari kandidat obat PF-00835231 yang dulu sempat dibuat oleh perusahaan farmasi Pfizer untuk mengatasi wabah SARS di tahun 2002.
JawaPos.com – Selain Molnupiravir, obat Covid-19 lainnya yang diklaim dapat mengurangi risiko gejala berat dan kematian pasien Covid-19 adalah Paxlovid. Kedua obat ini berasal dari AS dan untuk meminimalisir risiko dampak berat akibat Covid-19.
Baca juga:Jualkan Obat Covid Oplosan Hasil Olahan Perawat RS, Untung Rp 40 JutaDalam keterangan resmi, Minggu , Associate Professor, Departemen Kimia di Universiti Putra Malaysia, Bimo Ario Tejo, Ph.D, mengatakan Paxlovid efektif untuk semua varian karena sasarannya adalah enzim protease virus yang laju mutasinya jauh lebih rendah dibanding mutasi pada bagian spike virus SARS-CoV-2.
Baca juga:Lebih Berat Saat Kena Covid-19, Hipertensi Wajib Disiplin Minum ObatNirmaltrevir bekerja dengan menghambat enzim protease yang digunakan oleh virus SARS-CoV-2 untuk bereproduksi didalam tubuh manusia. Hasilnya adalah perkembangan virus menjadi terhambat. Karena nirmaltrevir memiliki kemungkinan terurai didalam tubuh manusia , maka ditambahkan ritonavir untuk menjaga kestabilan nirmaltrevir supaya tidak mudah terurai.
Baca juga:Positif Covid-19 Lewat Antigen Bisa Dapat Obat Gratis, Ini SyaratnyaPaxlovid aman dikonsumsi oleh pasien Covid-19 usia 12 tahun ke atas dan berat 40 kg atau lebih. Meski demikian, Bimo mengingatkan bahwa Paxlovid tidak efektif untuk pasien Covid-19 yang bergejala berat dan sudah dirawat di rumah sakit.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengenal Paxlovid, Obat yang Mampu Kurangi Risiko Covid-19Dalam uji klinis, Paxlovid 90% efektif mencegah rawat inap dan kematian pasien berisiko tinggi akibat Covid-19.
Baca lebih lajut »
Shanghai Tak Akan Lockdown meski Covid-19 Melonjak, Mulai Tinggalkan Strategi Nol-Covid?Kasus Covid-19 Shanghai mencatat peningkatan tajam pada Sabtu (26/3/2022), tetapi para pejabat bertekad menghindari penguncian penuh (lockdown), mengingat kerusakan yang akan terjadi pada perekonomian. Global
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19 Targetkan Vaksinasi Booster Capai 30% Sebelum LebaranKETUA Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sony Harry B Harmadi mengatakan pihaknya menargetkan vaksinasi booster dapat mencapai 30% secara nasional sebelum lebaran.
Baca lebih lajut »
Momentum Perbaikan Kualitas Udara Pascapandemi Covid-19Kualitas udara di dunia sempat membaik di masa awal merebaknya pandemi Covid-19. Sayangnya, seiring pulihnya aktivitas masyarakat, kualitas udara global kembali menurun. Riset AdadiKompas KompasData
Baca lebih lajut »
Pemberian Vaksin Penguat untuk Kelompok Rentan Tekan Risiko Covid-19Sejumlah negara yang melonggarkan pembatasan kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19. Namun, risiko kematian ditentukan tingginnya cakupan vaksinasi dosis penguat selain tingkat infeksi sebelumnya. Iptek AdadiKompas aik_arif
Baca lebih lajut »
Kasus Covid-19 Meroket di Shanghai, Pemerintah Tolak Lockdown demi Ekonomi - Pikiran-Rakyat.comLonjakan kasus Covid-19 terjadi di Shanghai, China. Meski begitu, pemerintah menolak menerapkan karantina wilayah atau lockdown.
Baca lebih lajut »