Lama vakum sejak pandemi Covid-19, puluhan warga di Dusun Teluk Kombal
, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara kembali menggelar Nyelametang Telokan .
Nyelametang Telokan adalah merupakan suatu tradisi ritual menyelamatkan pantai. Guna menolak bala atau menolak unsur jahat dan kesialan dan pengungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki yang diberikan kepada warga dusun setempat. Kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang yang terus dipelihara oleh masyarakat setempat.
“Ini merupakan budaya kami yang harus dijaga, apalagi sejak gempa hingga pandemi Covid-19 belum pernah dilaksanakan lagi. Baru tahun ini bisa lagi digelar,” ucap Kepala Dusun Teluk Kombal Multazam, Rabu . Ia menjelaskan, tujuan pelaksanaan upacara ritual Nyelametang Telokan ialah untuk mengaplikasikan rasa bersyukur masyarakat nelayan terhadap rezeki yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa, memohon kepada pemilik alam semesta untuk nantinya mendapat rezeki yang melimpah ruah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Seleksi Duta Seni Pelajar Boyolali Dimulai, Misi Budaya ke Luar Negeri DigantiSeleksi Duta Seni Pelajar Kabupaten Boyolali kembali digelar setelah vakum dua tahun karena pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Wiku: Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia relatif stabil sejak MaretKoordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia relatif ...
Baca lebih lajut »
Sikap Jokowi Menyongsong Pandemi Covid-19 yang Diprediksi Segera BerakhirPresiden Joko Widodo menyatakan keputusan mengakhiri status pandemi tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa.
Baca lebih lajut »
Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Surabaya Hari Ini 22 September 2022Pemerintah Kota Surabaya menyediakan vaksin dosis satu hingga tiga atau booster di seluruh kecamatan, berikut jadwal dan lokasinya. infovaksin
Baca lebih lajut »