Nostalgia pada setiap suap makanan dari masa lalu membawa banyak orang blusukan ke warung-warung makan legendaris.
Suasana makan malam di Sate Sapi Karang Pak Prapto di Kotagede, Kota Yogyakarta , Daerah Istimewa Yogyakarta , Kamis malam. Sate sapi bumbu kacang ini disantap dengan lontong yang diberi sayur tempe. Sate Pak Prapto ini telah ada sejak tahun 1980.
Ketika menyebut sate karang, ia membayangkan makanan berupa sate sapi dengan bumbu kacang dan pelengkap lontong berkuah tempe. Pensiunan dosen arsitektur di Universitas Sebelas Maret ini pun mengemudikan mobil ke arah Warung Sate Sapi Karang Pak Prapto di Lapangan Karang, Kota Gede. Sesuai nama lokasinya, sate sapi lebih dikenal dengan sebutan sate karang.
Hartiningsih mengatakan, semasa muda ia dan suaminya sering makan sate karang. Setelah berumah tangga dan sibuk bekerja sebagai dosen, ia dan suaminya jarang datang ke warung sate itu. Barulah, setelah mereka berdua pensiun dari pekerjaan sebagai dosen pasangan ini bisa kembali untuk bernostalgia.Nostalgia meningkatkan makna dalam hidup. Demikian pernyataan dosen di Department of Psychology, University of Essex, Wijnand van Tilburg.
Warung sate sapi karang, misalnya, cukup melegenda karena cikal-bakalnya sudah ada sejak tahun 1948. Penjual pertama sate karang, Mbah Karyo, dulunya berjualan dengan memikul sate dari kampung ke kampung. Sebagai penerus usaha sate karang, tantangan terbesar Tri Wahyono adalah menjaga resep makanan dan mutu daging. Ia tidak menyediakan nasi sebagai pendamping sate karang dengan alasan untuk menjaga kekhasan makanan ini. Keaslian yang coba dipertahankan itu membuat banyak pelanggan datang lagi.
Setelah melewati ISI Yogyakarta, sepeda motor berbelok ke kanan ke arah pemukiman warga. Untuk yang baru pertama kali, perjalanan ini agak susah karena warung mangut lele terletak di tengah perkampungan. Masakan dibuat di atas kompor dengan kayu bakar. Setelah matang, makanan diletakkan di atas nampan kayu. Tepat pukul 10.00 WIB, semua makanan siap disajikan. Belasan pengunjung segera masuk ke pawon . Serasa di rumah sendiri, mereka mengambil makanan utama yang tersedia berupa nasi nasi, krecek, gudeg, tahu, tempe, lalapan, dan oseng daun pepaya.Pembuatan kue leker di salah satu stan peserta Pasar Kangen 2023 di Taman Budaya Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu malam.
Gaya Hidup Fenomena Utama Nostalgia Urban-Utama-Minggu Kuliner Jadul
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
15 Makanan Bergizi dan Sehat yang Mudah Didapat di Pasar, Perlu Dikonsumsi Setiap HariMakanan bergizi dan sehat merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan tubuh serta mencegah berbagai penyakit.
Baca lebih lajut »
Kisah Karomah Dzunnun Al-Misri, Dapat Makanan Gratis Setiap Hari Selama 30 TahunDzunnun al-Misri merupakan salah seorang tokoh sufi yang sangat disegani penguasa. Selain itu, ia terkenal memiliki banyak karomah salah satunya belliau memperoleh makanan gratis setiap hari selama 30 tahun.
Baca lebih lajut »
8 Makanan Pencegah Kanker sebagai Pilihan Menu Makanan SehatDengan menyantap makanan sehat, tubuh akan terhindar dari berbagai penyakit, seperti kanker. Berikut 8 makanan pencegah kanker.
Baca lebih lajut »
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus DihindariBerikut ini daftar makanan yang bisa menjadi obat alami asam urat dan pantangan penderita asam urat agar gejalanya tidak kambuh.
Baca lebih lajut »
Tidak Semua Makanan Baik Bagi Lansia, Berikut 7 Makanan yang Harus Dihindari Pasca Umur 50 TahunTidak semua makanan baik bagi lansia, terdapat beberapa makanan yang harus dihindari saat Anda menginjak usia 50 tahun ke atas.
Baca lebih lajut »
Jangan Konsumsi Makanan ini Jika Ingin Tidur, Berikut 6 Makanan yang Membuatmu Terjaga Sepanjang MalamKekurangan tidur kronis tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik dan mental kita, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan
Baca lebih lajut »