Aktivis perempuan kecewa karena Norwegia mengungan penjahat pelanggar hak perempuan.
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sejumlah aktivis perempuan Afghanistan mengkritik Norwegia karena telah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Taliban dan Barat. Mereka merasa “dikhianati” oleh Oslo.
Baca Juga Selain Amiri, beberapa aktivis perempuan Afghanistan turut mengkritik Norwegia lewat media sosial."Norwegia telah mengundang penjahat dan teroris yang tidak menghormati hak-hak perempuan dan hak asasi manusia ," ujar seorang aktivis perempuan Afghanistan dari Bamiyan yang meminta tak dipublikasikan identitasnya.
Pekan lalu, dua aktivis perempuan Afghanistan, yakni Tamana Zaryabi Paryani dan Parwana Ibrahimkhel, ditangkap di kediaman mereka di Kabul. Penangkapan terjadi setelah mereka ikut dalam demonstrasi memprotes rezim Taliban. Taliban membantah terlibat dalam penangkapan keduanya.