Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan di rentang Rp15.210-Rp15.260 per dolar AS hari ini terimbas peningkatan aktivitas ekonomi China.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi kembali menguat pada perdagangan Kamis , seiring dengan pelemahan dolar AS dan pembukaan kembali kegiatan perekonomian di China.
Pada Rabu , rupiah ditutup menguat 0,17 persen atau naik 25,5 poin ke Rp15.235 per dolar AS. Hal tersebut terjadi di tengah melemah indeks dolar AS sebesar 0,37 persen ke 104,47. Sementara itu, dolar Taiwan menjadi satu-satunya mata uang kawasan Asia yang melemah terhadap dolar AS dengan penurunan 0,06 persen.
“Sementara pembacaan PMI manufaktur Caixin/S&P Global untuk bulan lalu juga melampaui ekspektasi pasar,” kata Ibrahim. Kemudian inflasi dua perekonomian terbesar zona Eropa naik secara tak terduga pada Februari 2023. Hal ini mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral Eropa . “Hal ini tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 3,7 persen,” ujar Ibrahim.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.235 Terpicu Kebijakan Pelonggaran ChinaRupiah ditutup menguat 0,17 persen atau naik 25,5 poin ke Rp15.235 per dolar AS. Hal tersebut dipicu karena adanya pelonggaran pembatasan aktivitas di China.
Baca lebih lajut »
Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp15.260 Meski Dolar AS NaikRupiah ditutup menguat tipis 0,06 persen ke posisi Rp15.260 pada perdagangan hari ini (28/2/2023). Adapun dolar AS juga tercatat naik 0,16 persen ke 104,83.
Baca lebih lajut »
Rupiah Dibuka Perkasa Rp15.235 Jelang Rilis Inflasi RI Hari IniBersama dengan rupiah, beberapa mata uang kawasan Asia juga menguat termasuk won Korea Selatan yang naik 0,35 persen pada awal perdagangan.
Baca lebih lajut »