Rekor tertinggi curah hujan itu memicu peringatan darurat banjir bandang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Kota New York.
NEW YORK CITY - Banjir bandang yang disebabkan sisa-sisa Badai Ida menewaskan 41 orang di wilayah New York hingga Kamis waktu setempat.
Beberapa orang tewas di ruang bawah tanah rumah mereka selama peristiwa cuaca"bersejarah" yang oleh para pejabat dituding akibat perubahan iklim. Hujan lebat mengubah jalan menjadi sungai dan menutup layanan kereta bawah tanah saat air mengalir dari peron ke rel.“Saya berusia 50 tahun dan saya belum pernah melihat hujan sebanyak itu,” ungkap Metodija MiHajjlov yang ruang bawah tanah restorannya di Manhattan dibanjiri air setinggi tiga inci.“Rasanya seperti tinggal di hutan, seperti hujan tropis. Sulit dipercaya. Semuanya sangat aneh tahun ini,” ujar dia kepada AFP.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
41 Tewas akibat Banjir New York, Terjebak di Bawah TanahSetidaknya 41 orang di New York, AS, tewas akibat banjir bandang yang dipicu Badai Ida. Sebagian korban meninggal karena terjebak di ruang bawah tanah rumah.
Baca lebih lajut »
Badai Ida:15 Meninggal dalam Banjir New York dan New JerseyTidak kurang 15 orang meninggal setelah Badai Ida menyapu Pantai Timur pada Rabu malam hingga Kamis,
Baca lebih lajut »
VIDEO: Banjir di Kereta Bawah Tanah New York Efek Badai IdaBanjir bandang besar akibat badai Ida membuat sistem transportasi kereta bawah tanah di Kota New York lumpuh. Setidaknya tiga negara bagian di timur laut AS terdampak langsung Badai Ida. CNNIndonesia
Baca lebih lajut »
Badai Ida kejutkan warga New York dengan banjirPenduduk kota New York adalah orang-orang yang tabah dan tidak asing dengan cuaca buruk. Namun mereka dibuat lengah oleh lebatnya hujan yang turun beberapa ...
Baca lebih lajut »
Kasus New York, Ini Tips Hadapi Banjir Saat di Dalam MobilTips utama menghadapi situasi banjir saat di dalam mobil seperti di New York adalah jangan panik.
Baca lebih lajut »