Dua koran AS, ”Washington Post” dan ”Los Angeles Times”, panen hujatan setelah menghentikan tradisi mendukung capres.
Sepekan menjelang hari pemungutan suara pemilu 2024, keterbelahan akibat perbedaan pilihan dan sikap politik di Amerika Serikat semakin dalam. Bukan hanya di kalangan publik awam, kalangan media pun seolah tidak memberi tempat bagi posisi netral atau di tengah.
jadi bulan-bulanan dan dikucilkan. Sejumlah editor mereka mundur. Para pelanggan yang marah dilaporkan menghentikan langganan pada dua media itu. Pada Jumat , seusai berkampanye di Austin, Trump menerima kunjungan pemimpin eksekutif Blue Origin, perusahaan eksplorasi luar angkasa milik Bezos. Beredar spekulasi liar, Bezos ingin menghindari berlawanan dengan Trump.kepada kantor berita AFP membantah hal tersebut. Pernyataan koran itu yang ditulis Pemimpin Umum Will Lewis pada Jumat lalu juga mematahkan tudingan tak sedap tersebut.
”Sebagai pemilik, saya juga anggota dewan penulis Tajuk Rencana. Saya sebenarnya sudah menyampaikan kepada para editor kami bahwa tahun ini kami harus menyiapkan kolom, halaman—dua halaman jika mau—yang memuat seluruh pro dan kontra, serta membiarkan pembaca untuk memutuskan sendiri,” ujar Soon-Shiong dalam wawancara dengan Spectrum News, Kamis .Dalam beberapa tahun terakhir, banyak koran di AS tidak lagi menyatakan dukungan editorial pada kandidat yang bertarung di kancah politik.
New York Times Kamala Harris Washington Post Pilpres As 2024 Los Angeles Times
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Israel Janji Serangan Balasan Tak Akan Sentuh Fasilitas Nuklir dan Minyak, Biden Bernafas Lega?Rencana itu 'disambut dengan kelegaan di Washington,' lapor Washington Post.
Baca lebih lajut »
Langgar Tradisinya, Washington Post Nyatakan tidak Dukung Capres 2024MEDIA Amerika Serikat AS Washington Post pada Jumat 2510 menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung kandidat mana pun dalam pemilihan presiden 2024
Baca lebih lajut »
Washington Post: Elon Musk Pernah Bekerja Secara Ilegal di AS pada 1990-anThe Washington Post mengutip dua mantan kolega Musk yang mengingat bahwa Musk menerima izin kerja Amerika Serikatnya pada atau sekitar 1997.
Baca lebih lajut »
Cek Fakta: Tabloid Rusia mendistorsi laporan Washington Post soal Ukraina agar sesuai narasi propaganda...AiF memilih kutipan-kutipan, menggunakannya di luar konteks, menghilangkan informasi penting, dan memutarbalikkan laporan The Washington Post agar sesuai dengan propaganda Kremlin. AiF juga salah mengaitkan semua kutipan dengan "pejabat senior Ukraina" sementara The Post mengutip beberapa sumber.
Baca lebih lajut »
Media Besar AS Laporkan Elon Musk Pernah Kerja Ilegal Tahun 90-anWashington Post melaporkan bahwa Elon Musk pernah bekerja secara ilegal di Amerika Serikat
Baca lebih lajut »
Polres Rohul Nyatakan Bakal Tindak Tegas Anggota Tidak Netral Kawal PilkadaKapolres Rohul AKBP Budi Setiyono menjelaskan poin-poin yang wajib dilakukan personel selama mengawal Pilkada serentak.
Baca lebih lajut »