Netanyahu mengatakan daerah tertentu Tepi Barat mungkin dianeksasi bertahap
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan daerah-daerah tertentu di Tepi Barat mungkin dianeksasi secara bertahap, tidak dalam satu langkah saja, ungkap media setempat.
Dalam pertemuan itu, Netanyahu menyatakan keinginannya untuk mencaplok hingga 30 persen dari wilayah Tepi Barat. Tetapi Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi dikabarkan tidak mendukung langkah ini. Pemerintah Netanyahu berencana untuk mengadakan pemungutan suara Kabinet bulan depan untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat, yang diduduki oleh Israel selama Perang Enam Hari pada 1967. Netanyahu berulang kali mengatakan dirinya akan mencaplok blok permukiman dan Lembah Yordania pada 1 Juli di bawah perjanjian dengan sekutunya Benny Gantz, kepala koalisi Biru dan Putih.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Yordania Berharap Cegah Israel Caplok Bagian-bagian Tepi BaratPara analis memperkirakan Raja Yordania Abdullah II akan menghadapi keputusan paling serius selama 21 tahun bertakhta, apabila Israel tetap melaksanakan rencananya mencaplok bagian-bagian Tepi Barat p
Baca lebih lajut »
Hamas Serukan Persatuan Lawan Aneksasi Tepi BaratBardawil menyerukan pertemuan antara Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk bersatu melawan rencana aneksasi tepi barat
Baca lebih lajut »
PLO: Pencaplokan Tepi Barat Berarti Penghancuran Palestina |Republika OnlineIsrael mesti sadar bahwa pencaplokan adalah bagian dari apartheid.
Baca lebih lajut »
Hamas Serukan Persatuan Lawan Aneksasi Tepi BaratBardawil menyerukan pertemuan antara Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk bersatu melawan rencana aneksasi tepi barat
Baca lebih lajut »
Israel Bangun Jalan Lintas yang Hubungkan Permukiman Yahudi |Republika OnlineIsrael bangun jalan hubungkan permukiman Yahudi Tepi Barat dan selatan Yerusalem
Baca lebih lajut »