Nenek Salamah, seorang perempuan Betawi asli yang berusia 87 tahun, tetap tinggal di rumah Betawi miliknya yang berdiri di tengah area elite Setiabudi, Jakarta Selatan. Ia merasa nyaman tinggal di rumah tersebut karena dekat dengan anggota keluarganya dan memiliki tanggung jawab terhadap mereka. Nenek Salamah telah tinggal di kawasan tersebut sejak kecil, dan meskipun pernah pindah ke Bukit Duri, ia memutuskan untuk kembali ke rumah asalnya dan bersikukuh tak ingin pindah lagi.
Kamis, 09 Jan 2025 10:16 WIBNenek Salamah adalah pemilik rumah Betawi yang berdiri di tengah area elite Setiabudi . Ia merupakan orang Betawi asli yang lahir pada 1938.
Bangunan rumah yang terbuat dari papan kayu dan anyaman bambu itu dibongkar dan dibangun kembali di lahan yang baru. Diperkirakan pemindahan itu terjadi pada tahun 1940-an."Nggak dirobah , udah begini aja, cuma pindah tempat. Di sono punya Abang, jadi kita di sini udah dibayar, pindah sini aja. Belum ada jalanan, masih kampung," jelasnya.Ia merasa nyaman tinggal di rumah tersebut karena dekat dengan anggota keluarganya, yakni kakak dan keponakannya.
Tak hanya rumah, Nenek Salamah mempunyai lima kontrakan di depan dan belakang rumahnya. Kontrakan tersebut disewa untuk usaha bengkel dan parkiran, sehingga ia memiliki penghasilan setelah pensiun mengajar. Meski hidup sederhana, ia tak lupa untuk menyisihkan penghasilannya untuk menyantuni anak yatim.
Betawi Rumah Tradisional Keluarga Jakarta Selatan Setiabudi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IKJ lestarikan budaya Betawi lewat situs dan Jurnal BetawiInstitut Kesenian Jakarta (IKJ) meluncurkan Pusat Studi Budaya Betawi berbasis situs web beserta jurnal Betawi sebagai bagian dari upaya pelestarian dan ...
Baca lebih lajut »
Bamus Betawi nilai Pramono-Rano bisa majukan budaya BetawiKetua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, yang juga Anggota DPRD DKI, Riano P Ahmad menilai calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano ...
Baca lebih lajut »
Kojek Rap Betawi Soroti Dugaan Korupsi di Dinas Kebudayaan, Harapan Berikan Semangat untuk Seni BetawiKojek Rap Betawi membandingkan dana yang dibutuhkan untuk acara di Amerika, dengan dugaan kerugian Rp 150 miliar di Dinas Kebudayaan Jakarta.
Baca lebih lajut »
Kojek Rap Betawi Geram Atas Korupsi Stempel Fiktif di Budaya BetawiKojek Rap Betawi mengecam kasus korupsi yang melibatkan penggunaan stempel fiktif dan uang tunai Rp1 miliar. Ia menyoroti kesulitan seniman tradisi Betawi dalam mempromosikan diri di media sosial dan mempertanyakan bagaimana mereka dapat berinovasi jika dana yang seharusnya menjadi hak mereka dikorupsi. Kojek Rap Betawi berharap kasus ini diusut tuntas untuk melindungi para seniman Betawi.
Baca lebih lajut »
The Six Triple Eight: Ketika Nenek-nenek Jadi Pahlawan PerangFilm The Six Triple Eight mengisahkan perjuangan tim 6888, kelompok perempuan berkulit hitam yang ditugaskan untuk mengolah 17 juta surat dari para tentara Amerika selama Perang Dunia II.
Baca lebih lajut »
Masih Masa Penyembuhan, Abdee Pastikan Terlibat di Konser Perayaan 41 Tahun SlankSlank akan gelar konser ulang tahun ke-41 tahun tahun depan.
Baca lebih lajut »