Nelayan Lebak sempat menganggur selama sebulan, akibat cuaca buruk.
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Nelayan tradisional di pesisir Kabupaten Lebak, kembali melaut. Hal itu sejak tiga hari terakhir menyusul cuaca dan gelombang di perairan selatan Banten relatif normal dibandingkan sebelumnya mencapai empat meter.
Saat ini, kata Wading, transaksi pelelangan di TPI Tanjung Panto ramai dan kebanyakan tangkapan ikan cakalang dan kembung. Harga ikan cakalang dan kembung bisa mencapai Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kilogram . Jenis ikan itu dipasok ke luar daerah menyusul tingginya permintaan pedagang. "Saya mendapat Rp 1,2 juta dan setelah dipotong biaya bahan bakar, makan, rokok, dan setoran ke juragan pemilik perahu bisa bawah uang bersih ke rumah Rp 200 ribu," kata Ujang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sebanyak 16 Rumah di Kabupaten Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah |Republika OnlineUsai dilanda hujan lebat, Desa Cigoong Utara dilanda bencana pergerakan tanah.
Baca lebih lajut »
Menanti Tuah Simpang Temu Lebak Bulus buat Poins SquareFOTO Simpang temu Lebak Bulus telah dibuka untuk publik. Jembatan penghubung Poins Square dan stasiun MRT Lebak Bulus itu kini dinantikan manfaatnya.
Baca lebih lajut »
Lantik Pejabat Eselon II & III, Bupati Lebak Beri Pesan BeginiDi awal tahun 2023, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya melantik pejabat eselon II dan III.
Baca lebih lajut »
BPBD Lebak catat 16 rumah rusak akibat pergerakan tanahBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 16 rumah rusak akibat pergerakan tanah usai dilanda hujan lebat disertai angin ...
Baca lebih lajut »
Skywalk MRT Lebak Bulus Garapan Intilad (DILD) Beroperasi, Hidupkan Mal Poins Square?Beroperasinya skywalk MRT Lebak Bulus yang tersambung dengan Mal Poins Square disebut dapat meningkatkan keterisian tenant dan pengunjung
Baca lebih lajut »
Dari Lebak ke BetlehemMeski sedang mengalami kesulitan mengungkapkan iman melalui ibadah Natal, saya yakin, umat kristiani di Maja tidak pernah akan kehilangan damai sejahtera Natal. Damai Natal tak pernah dapat dirampas oleh arogansi kekuasaan, sebagaimana sudah terjadi sejak 2000 tahun silam di Natal perdana di Betlehem.
Baca lebih lajut »