Nelayan Desak Pembongkaran Pagar Laut Dipercepat

Pagar Laut Berita

Nelayan Desak Pembongkaran Pagar Laut Dipercepat
Pesisir TangerangTNI Angkatan LautKkp
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 135 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 78%
  • Publisher: 70%

Nelayan di pesisir Kabupaten Tangerang mendesak pembongkaran pagar laut dipercepat. Mereka berharap akses mereka melaut segera kembali terbuka.

JAKARTA, KOMPAS — Desakan untuk segera membongkar pagar laut di pesisir Tangerang kian kuat. Nelayan bersedia untuk membantu TNI Angkatan Laut untuk membongkarnya asalkan mereka segera dapat akses untuk melaut.

Kerugian nelayan akibat keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang melintasi enam kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten, ditaksir mencapai Rp 7,7 miliar per bulan. Kerugian ini berasal dari melambungnya biaya operasional untuk melaut dan menurunnya hasil tangkapan.Dalang pemagaran laut di Kabupaten Tangerang belum terungkap. Pengelolaan ruang laut, bahkan di dekat pusat pemerintahan, terbukti belum dilakukan dengan benar.

Menurut dia, selama tiga bulan dibangun tanggul laut itu, para nelayan pesisir harus bersusah payah memperoleh ikan. ”Karena, kawasan pesisir sudah ditanggul, ikan di kawasan pesisir pun perlahan pergi," katanya.Nelayan berusaha merobohkan pagar laut di perairan Tangerang, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu .

”Secara tidak langsung, pembangunan PPI akan mendorong pertumbuhan ekonomi warga sekitar, termasuk nelayan, di kawasan Paljaya dan sekitarnya,” kata Ahman. Untuk membongkar pagar yang belum diketahui pemasangnya ini tidaklah mudah. Bambu yang menyusun pagar tersebut harus dicabut menggunakan tali yang ditarik perahu.

Selain itu, ucap Suharini, pihaknya juga masih mencari informasi terkait dengan kepemilikan pagar bambu tersebut agar dapat dimintai keterangan lebih lanjut. Dia menjelaskan, jika mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, setiap aktivitas di laut wajib memiliki perizinan KKPRL dan perizinan berusaha terkait.sehingga jika ternyata belum ada perizinan yang sah, maka perlu ada tindakan lebih lanjut bersama KKP,” kata Suharini.

Rizal menuturkan, nelayan di sekitar Pulau Cangkir selama ini hanya bisa diam melihat orang dari luar desa mereka membangun pagar laut. ”Percuma kami memprotes, pembangunan pagar laut terus berjalan,” katanya. Itulah sebabnya, Ketika ada pembongkaran di pulau pasir, dia sangat menyambut baik hal itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Eli Susiyanti mengatakan, selain merugikan ribuan nelayan, keberadaan pagar laut itu juga merugikan sekitar 500 pembudi daya hasil laut lainnya.Hal serupa disampaikan oleh Sulaiman , nelayan di Kampung Paljaya, Bekasi, Jawa Barat. Dia berharap agar tanggul laut sepanjang 2 kilometer yang berdiri di alur laut dapat segera dibongkar. ”Kami sudah senang ada penyegelan, tetapi akan lebih senang lagi jika pagar laut itu dibongkar,” katanya.

Pembangunan alur laut ini, menurut dia, merupakan bagian dari pembangunan pelabuhan pendaratan ikan Paljaya yang ditargetkan selesai pada 2028. Dia pun menjamin, jika PPI ini selesai dibangun, nelayan pun akan diuntungkan karena mereka akan memiliki fasilitas untuk menjual hasil tangkapannya ke beberapa daerah sekitar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Pesisir Tangerang TNI Angkatan Laut Kkp Utama Sdgs SDG14-Ekosistem Lautan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

KKP Minta Pembongkaran Pagar Laut Ditunda, TNI AL Pembongkaran Instruksi PresidenKKP Minta Pembongkaran Pagar Laut Ditunda, TNI AL Pembongkaran Instruksi PresidenTNI AL menegaskan bahwa pembongkaran pagar laut merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto kepada Panglima TNIJenderal Agus Subiyanto
Baca lebih lajut »

Walhi Desak Pembongkaran Pagar Laut di Pantura TangerangWalhi Desak Pembongkaran Pagar Laut di Pantura TangerangWahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak pemerintah segera membongkar pagar laut bambu sepanjang 30,16 km di pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang, Banten, yang dinilai merugikan nelayan dan merusak ekosistem lingkungan. Walhi menyatakan bahwa pagar laut tersebut tidak dibenarkan karena wilayah laut dan pesisir merupakan akses bersama. Selain itu, Walhi juga meminta pemerintah untuk menyelidiki dan mengenakan sanksi pidana kepada pelakunya.
Baca lebih lajut »

Walhi Desak Pembongkaran Pagar Laut 30,16 Km di Pantura Kabupaten TangerangWalhi Desak Pembongkaran Pagar Laut 30,16 Km di Pantura Kabupaten TangerangWahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mendesak pemerintah segera membongkar pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Tangerang, Banten. Pemasangan pagar laut ini dinilai merugikan nelayan dan merusak ekosistem lingkungan setempat. Walhi menekankan bahwa wilayah laut dan pesisir merupakan akses bersama dan tidak boleh dibatasi oleh pagar.
Baca lebih lajut »

Asosiasi Ragukan Kelompok Nelayan Bangun Pagar 30 Km di Laut TangerangAsosiasi Ragukan Kelompok Nelayan Bangun Pagar 30 Km di Laut TangerangBeberapa asosiasi nelayan menanggapi pernyataan kelompok nelayan yang mengaku membangun pagar di perairan Kabupaten Tangerang.
Baca lebih lajut »

Polemik Pagar Laut 30 KM di Pesisir Tangerang, Nelayan Menduga Pagar Laut Dibekingi Orang KuatPolemik Pagar Laut 30 KM di Pesisir Tangerang, Nelayan Menduga Pagar Laut Dibekingi Orang KuatAli, nelayan Desa Ketapang, mengaku tak bisa berbuat apa-apa sejak pemasangan pagar bambu ini empat bulan lalu.
Baca lebih lajut »

Profil Harry Indarto, Perwira Tinggi TNI yang Pimpin Pembongkaran Pagar LautProfil Harry Indarto, Perwira Tinggi TNI yang Pimpin Pembongkaran Pagar LautHarry Indarto memastikan bahwa operasi pembongkaran berjalan lancar dengan melibatkan personel TNI AL dan nelayan setempat.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 01:49:04