Pembalap nasional Doni Tata disentil Perum Perhutani lantaran nekat menerabas Gunung Sumbing saat pandemi COVID-19. DoniTata
jpnn.com, JAKARTA - Pembalap nasional Doni Tata dan teman-temannya disentil Perum Perhutani lantaran nekat menerabas Gunung Sumbing saat pandemi COVID-19. Perum Perhutani menuntut permintaan maaf dari pembalap nasional itu karena telah melanggar aturan di tempat pendakian.
Selain Doni Tata, ada juga crosser cantik yang juga sudah melintang di dunia balap Tanah Air, Monita Permata Wijaya. Foto-foto kegiatan mereka sempat viral dan panen hujatan di media sosial. Sebab, sejak Maret lalu, gunung tersebut ditutup akibat pandemi COVID-19.Baca Juga: Perum Perhutani melalui akun resmi menegaskan bahwa pihaknya tidak membuka jalur kendaraan dan melarang seluruh kegiatan berkendara di Gunung Sumbing tanpa terkecuali.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trabas Gunung Sumbing dan Bikin Api Unggun, Doni Tata Minta MaafPebalap Doni Tata akhirnya meminta maaf setelah melakukan trabas di Gunung Sumbing belum lama ini. Dia juga minta maaf bikin api unggun di hutan lindung. Ini ungkapannya: DoniTata Trabas via detikTravel
Baca lebih lajut »
Trabas Gunung Sumbing, Ibnu Jamil: Jujur Nggak Tahu Aturannya'Nggak ada masalah, ketemu warga juga say hello. Pokoknya lancar aja. Jujur nggak tahu aturan itu, tapi gue selalu nanya sebelum ke sana, bisa atau nggak?....' kata Ibnu. IbnuJamil GunungSumbing via detikTravel
Baca lebih lajut »
Syarat Baru Mendaki Gunung di Tengah Pandemi CoronaPengunjung wajib menunjukkan surat sehat, asuransi perjalanan, dan hanya boleh melakukan kegiatan pendakian gunung selama satu hari.
Baca lebih lajut »
Pemkab Gunung Kidul Siapkan Anggaran Atasi Dampak Kekeringan |Republika OnlineBPBD Gunung Kidul sudah mulai memetakan daerah yang rawan menghadapi kekeringan.
Baca lebih lajut »