Negara Naik Kelas, Tingkat Kemiskinan Semakin Tinggi

Kemiskinan Berita

Negara Naik Kelas, Tingkat Kemiskinan Semakin Tinggi
AnalisisRpjpn 2025-2045Hardius Usman
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 46 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 39%
  • Publisher: 70%

Apakah mungkin dalam waktu satu tahun, kemiskinan turun 1-2 persen?

Salah satu sasaran utama dalam visi Indonesia Emas 2045 yang tersurat dalam UU No 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 adalah menurunkan angka tingkat kemiskinan tahun 2025 merupakan proyeksi target. Padahal, Badan Pusat Statistik telah merilis angka kemiskinan bulan Maret 2024 sebesar 9,03 persen.

Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono , tingkat kemiskinan Indonesia turun 5,41 persen poin atau rata-rata turun 0,541 persen poin per tahun, dari 16,66 persen pada tahun 2004 menjadi 11,25 tahun 2014.Pertumbuhan ekonomi di era Jokowi yang cukup baik, yaitu sekitar 5 persen per tahun, ternyata hanya mampu menurunkan tingkat kemiskinan 0,222 persen poin per tahun. Berarti, untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dibutuhkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Meningkatkan pendapatan lapisan bawah untuk mengimbangi kenaikan garis kemiskinan yang sebesar 9,26 persen tentu bukan urusan mudah. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari sekarang dan berkelanjutan merupakan syarat untuk mencapai tingkat kemiskinan pada sasaran RPJPN 2025 ini. Tetapi, tidak cukup jika ”tetesan ke bawah” masih seperti sekarang, apalagi jika pertumbuhan hanya dinikmati oleh kalangan atas.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Analisis Rpjpn 2025-2045 Hardius Usman Sdgs SDG01-Tanpa Kemiskinan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Biaya BPJS Kelas 1, Ketahui Besaran Iuran dan Fasilitas yang DiberikanBiaya BPJS Kelas 1, Ketahui Besaran Iuran dan Fasilitas yang DiberikanBPJS Kesehatan menawarkan tiga jenis kelas utama, yakni Kelas 1, Kelas 2, dan Kelas 3.
Baca lebih lajut »

Wantimpres ”Naik Kelas” Jadi Lembaga Negara, Jumlah Anggotanya Pun Tak DibatasiWantimpres ”Naik Kelas” Jadi Lembaga Negara, Jumlah Anggotanya Pun Tak DibatasiUU Wantimpres direvisi. Ada delapan perubahan yang disepakati. Beberapa di antaranya soal kedudukan, jumlah, dan syarat.
Baca lebih lajut »

Tantangan Indonesia Naik Kelas Menjadi Negara Berpendapatan TinggiTantangan Indonesia Naik Kelas Menjadi Negara Berpendapatan TinggiWakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi negara ASEAN, termasuk Indonesia, untuk naik kelas dari negara berpendapatan menengah ke negara berpendapatan tinggi. Tantangan tersebut meliputi perubahan iklim, pandemi potensial, digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI), populasi menua, produktivitas rendah, dan lemahnya kualitas SDM.
Baca lebih lajut »

Deretan Negara Paling Inovatif di Dunia, RI Berhasil Naik KelasDeretan Negara Paling Inovatif di Dunia, RI Berhasil Naik KelasMengutip The Economist, dalam pengukuran indeks tersebut mengadopsi definisi inovasi yang luas.
Baca lebih lajut »

Data Kemenkeu: Pajak Pekerja Beri Kontribusi 15 Persen dari Total Penerimaan NegaraData Kemenkeu: Pajak Pekerja Beri Kontribusi 15 Persen dari Total Penerimaan NegaraKontribusi tersebut berasal dari semua kelas ekonomi masyarakat, tidak hanya kelas menengah atau hanya kelas atas.
Baca lebih lajut »

Rangking FIFA Terbaru Negara-Negara ASEAN: Indonesia Naik 4 Peringkat, Thailand Tembus 100 Besar, Vietnam TergelincirRangking FIFA Terbaru Negara-Negara ASEAN: Indonesia Naik 4 Peringkat, Thailand Tembus 100 Besar, Vietnam TergelincirBadan sepak bola Dunia, FIFA telah mengumumkan rangking negara-negara peserta mereka untuk edisi September 2024.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 06:08:11