Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah memperingatkan bahwa perang di Ukraina tidak akan segera berakhir.
Konflik ini dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina, sehingga menimbulkan perang kembali di Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Kyiv melancarkan serangan balasannya pada bulan Juni, melawan posisi Rusia yang sudah mengakar di selatan dan timur, namun kemajuan yang dicapainya terbatas."Tetapi pada saat yang sama kita harus menyadari jika Presiden Zelensky dan Ukraina berhenti berperang, negara mereka tidak akan ada lagi. Jika Presiden Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kita akan mencapai perdamaian."
Mengenai ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, Stoltenberg mengatakan tidak ada keraguan bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan NATO.Asing Soroti Masa Depan RI Usai Jokowi Lengser, Seperti Apa? "Ketika perang ini berakhir, kita memerlukan jaminan keamanan bagi Ukraina. Jika tidak, sejarah bisa terulang kembali," tambahnya.
Pada pertemuan puncak bulan Juli di Vilnius, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina dapat bergabung dengan aliansi tersebut setelah syarat-syarat tertentu terpenuhi, dan para pejabat AS dan Jerman memperjelas bahwa hal ini mencakup Kyiv yang melakukan reformasi untuk melindungi demokrasi dan supremasi hukum.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Minyak bersiap naik minggu ketiga karena data ekonomi China yang kuatHarga minyak naik di perdagangan Asia pada Jumat sore, dan bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga karena data ekonomi China lebih baik dari perkiraan dan ...
Baca lebih lajut »
Bayern Munich Bersiap Gantikan Thomas Tuchel Dengan Bos Bayer Leverkusen Xabi AlonsoPerforma Bayern Munich yang tak kunjung konsisten tampaknya membuat dewan klub telah mempertimbangkan untuk menggantikan Thomas Tuchel.
Baca lebih lajut »
Album Asia: Petani Afghanistan bersiap sambut panen raya apelApel merupakan salah satu tanaman yang paling banyak ditanam di Afghanistan, yang kondisi iklimnya sesuai untuk tanaman apel. Sebagian besar petani di ...
Baca lebih lajut »