Nasionalisme Industri dalam Perspektif Rantai Nilai Global

Indonesia Berita Berita

Nasionalisme Industri dalam Perspektif Rantai Nilai Global
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 39 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 70%

Fenomena pandemi Covid-19 yang mengancam keberlanjutan sistem rantai nilai global membuktikan tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa hidup sendiri. Negara-negara perlu menjamin keberlanjutan rantai nilai global. Opini AdadiKompas Kompas58

karena tak ada satu negara pun yang boleh secara serakah memberlakukan aturan atau larangan masuk produk dengan sangat ketat secara sepihak.Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo didampingi Perwakilan Dagang Amerika Serikat Kathirine Tai tengah menyampaikan sambutan dalam acara Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity di Hotel JW Marriot, Los Angeles, Amerika Serikat, Kamis

Signifikansi sisi nasionalisme sangat penting bagi Indonesia mengingat, di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar. Pemerintah menyadari bahwa menjadi bagian dari mata rantai nilai global merupakan peran yang strategis. Di sisi lain, IPEF juga diharapkan memiliki manfaat nyata bagi bisnis, konsumsi, investasi, UMKM, dan para pekerja/buruh di Tanah Air.

Sebagaimana pertemuan IPEF Bali Round, dengan Kadin menjadi tuan rumah beberapa waktu lalu, Indonesia juga mengajak para pembuat kebijakan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan dan menyusun regulasi yang kondusif bagi perdagangan dan investasi. Berbagai kepentingan menjadi isu besar yang membuat banyak kesepakatan dalam IPEF belum seluruhnya final.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Spanyol, Negara Kedua yang Juarai Piala Dunia, Piala Eropa, Liga NegaraSpanyol, Negara Kedua yang Juarai Piala Dunia, Piala Eropa, Liga NegaraSpanyol menjadi negara kedua di Eropa yang bisa menjuarai semua kompetisi bergengsi yang diikuti, yakni Piala Dunia, Piala Eropa dan Liga Negara UEFA.
Baca lebih lajut »

Bagaimana Indeks Kebebasan Ekonomi Dunia di 2023?Penelitian Indeks Kebebasan Ekonomi 2023 yang dilakukan lembaga think tank konservatif Amerika, The Heritage Foundation, di 184 negara pada Juli 2021 hingga Juni 2022 menemukan bahwa indeks kebebasan ekonomi dunia saat ini dikategorikan sebagian besar tidak bebas (mostly unfree). Skor kebebasan ekonomi dunia pun mengalami penurunan menjadi 59,3 dari 60,0 pada laporan tahun 2022, yang membuat tingkat kebebasan ekonomi dunia berada pada titik terendah dalam dua tahun terakhir. The Heritage Foundation menobatkan negara tetangga, Singapura, sebagai negara dengan perekonomian paling bebas, dengan skor kebebasan ekonomi 83,9. Di peringkat berikutnya terdapat Swiss, Irlandia, Taiwan, dan Selandia Baru.  Indonesia sendiri mencatatkan skor kebebasan ekonomi sebesar 63,5, menurun 0,2 poin dari penelitian tahun sebelumnya. Alhasil, Indonesia pun menempati peringkat 60 pada skala dunia dan peringkat 10 pada skala Asia-Pasifik. Level kebebasan ekonomi Indonesia tergolong sebagai cukup bebas (moderately free), dan satu level dengan negara-negara Eropa seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal. Ada empat indikator yang menentukan tingkat kebebasan ekonomi suatu negara. Pertama adalah aturan hukum yang meliputi hak kepemilikan, efektivitas peradilan, dan integritas pemerintah. Kedua adalah cakupan pemerintah yang meliputi beban pajak, kesehatan fiskal, dan belanja pemerintah. Ketiga adalah efisiensi regulasi yang meliputi kebebasan buruh, kebebasan moneter, dan kebebasan bisnis. Terakhir ialah pasar terbuka yang ditandai oleh kebebasan finansial, kebebasan berdagang, dan kebebasan berinvestasi. Negara-negara yang memiliki kebebasan ekonomi tinggi cenderung memiliki pendapatan per kapita dan indeks pembangunan manusia yang tinggi pula. Selain itu, kebebasan ekonomi juga lekat dengan pemerintah yang demokratis. Namun India menjadi pengecualian bagi fenomena yang terakhir. Meski merupakan negara yang menganut demokrasi, kebebasan ekonomi di India tergolong rendah lantaran ut
Baca lebih lajut »

Jokowi: Pilpres 2024 Sangat Menentukan, Kalau Keliru Kita Seperti Amerika Latin | merdeka.comJokowi: Pilpres 2024 Sangat Menentukan, Kalau Keliru Kita Seperti Amerika Latin | merdeka.com'Kalau keliru itu seperti negara-negara di Amerika latin, tahun 1960-an, 1970-an sudah menjadi negara berkembang tapi sampai sekarang masih menjadi negara berkembang dan kita tidak mau seperti itu, kita ingin negara kita ini menjadi negara maju,' kata Jokowi.
Baca lebih lajut »

Jokowi Ungkap RI Cuma Punya 13 Tahun Biar Nggak Kena Jebakan Negara BerkembangJokowi Ungkap RI Cuma Punya 13 Tahun Biar Nggak Kena Jebakan Negara BerkembangIndonesia punya misi besar untuk keluar dari jebakan negara middle income trap alias negara berkembang.
Baca lebih lajut »

3 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia Tenggara, Indonesia Peringkat Satu3 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Asia Tenggara, Indonesia Peringkat SatuBerdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 15 Mei hingga 11 Juni 2023, terdapat 3 negara yang mengalami kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara termasuk Indonesia! Yuk simak daftarnya…
Baca lebih lajut »

Laga Kontra Argentina Jadi Tes Nyali untuk TimnasLaga Kontra Argentina Jadi Tes Nyali untuk TimnasDengan adanya pertandingan melawan Argentina, diharapkan pula bisa meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-01 06:25:45