Nasib CSTO: Aliansi Rusia Terancam?

Politik Internasional Berita

Nasib CSTO: Aliansi Rusia Terancam?
CSTORusiaUkraina
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 39 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 74%

Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer negara-negara bekas Soviet, menghadapi tantangan serius terkait daya saing dan kelangsungan hidup di tengah perang Rusia-Ukraina. Analis menyebut cengkeraman Moskow atas CSTO tampak makin rapuh.

Foto: Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Kirgistan Sadyr Japarov, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon memasuki aula sebelum pertemuan para pemimpin Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif ) negara-negara anggota di Kremlin di Moskow, Rusia, Senin, 16 Mei 2022. - Nasib Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif menjadi sorotan.

Nasib CSTO, aliansi militer negara-negara bekas Soviet, menyoroti tantangan yang dihadapi Kremlin saat berupaya mempertahankan dan memajukan pengaruh geopolitiknya di seluruh Eurasia. Aliansi tersebut dibentuk pada tahun 1992 untuk mengisi kekosongan keamanan yang ditinggalkan oleh runtuhnya Uni Soviet.

CSTO masih memiliki peran untuk dimainkan di kawasan tersebut, meskipun gagasan untuk bertindak sebagai alternatif Rusia yang kuat bagi NATO masih dipertanyakan. Ini bukan tantangan keanggotaan pertama yang dihadapi oleh CSTO. Baku keluar pada tahun 1999, bersama tetangga Kaukasus, Georgia. Uzbekistan mengikutinya pada tahun 2012. Baik Uzbekistan maupun Turkmenistan mengabaikan seruan untuk bergabung kembali dengan aliansi itu tahun lalu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

CSTO Rusia Ukraina Asia Tengah Kaukasus

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Erdogan Bawa Turki Gabung Aliansi Rusia-China Saingan AS, NATO Pecah?Erdogan Bawa Turki Gabung Aliansi Rusia-China Saingan AS, NATO Pecah?Turki akan menjadi anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pertama yang meminta keanggotaan BRICS.
Baca lebih lajut »

Rangkuman Hari Ke-923 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Rusia ke Poltava Tewaskan 51 OrangRangkuman Hari Ke-923 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Rusia ke Poltava Tewaskan 51 OrangPada perang hari ke-923, sedikitnya 51 orang tewas dan 271 orang lainnya terluka akibat serangan rudal Rusia di Kota Poltava, Ukraina.
Baca lebih lajut »

Rangkuman Hari Ke-293 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Rusia ke Poltava Tewaskan 51 OrangRangkuman Hari Ke-293 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Rusia ke Poltava Tewaskan 51 OrangPada perang hari ke-293, sedikitnya 51 orang tewas dan 271 orang lainnya terluka akibat serangan rudal Rusia di Kota Poltava, Ukraina.
Baca lebih lajut »

Rusia klaim penolakan Ukraina kirim gas Rusia rugikan konsumen EropaRusia klaim penolakan Ukraina kirim gas Rusia rugikan konsumen EropaJuru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (28/8), mengatakan bahwa keputusan Ukraina menghentikan perpanjangan kontrak transit gas Rusia akan sangat merugikan ...
Baca lebih lajut »

Zelenskyy Ternyata Ingin Duduki Wilayah Rusia tanpa Batas Waktu, kecuali jika Putin Lakukan Hal IniZelenskyy Ternyata Ingin Duduki Wilayah Rusia tanpa Batas Waktu, kecuali jika Putin Lakukan Hal IniPresiden Rusia Volodymyr Zelenskyy menegaskan ingin menduduki wilayah Rusia, Kursk tanpa batas waktu.
Baca lebih lajut »

Rangkuman Hari Ke-926 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sebut Tujuan Utama Serangan Rusia Rebut DonbassRangkuman Hari Ke-926 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sebut Tujuan Utama Serangan Rusia Rebut DonbassRangkuman hari ke-926 serangan Rusia ke Ukraina Jumat (6/9/2024).
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 13:47:00