Isu yang dibahas untuk mempertajam gagasan politik Nasdem.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem akan melaksanakan kongres kedua di Jakarta pada November mendatang. Dalam kongres tersebut, NasDem akan membahas tiga isu nasional bersama kader-kadernya.
"Ketiga, rekomendasi terhadap perkembangan politik lokal, nasional dan internasional," ujar Ketua DPP Nasdem Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Willy Aditya lewat keterangan tertulisnya, Jumat . "Hal ini guna mempertajam politik gagasan dan melanjutkan tradisi Nasdem, yang selalu membuat keputusan serta program dengan pendekatan ilmiah," ujar Willy.
Kongres juga akan dijadikan Nasdem sebagai ruang untuk merumuskan eksistensi partai sebagai agen perubahan utama dalam sistem demokrasi yang terbuka. Akan ada banyak hal yang akan dirumuskan, terutama untuk memberikan platform pembangunan Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
NasDem belum bahas menteri dengan JokowiKetua DPP Partai NasDem Taufik Basari mengatakan belum ada pertemuan dengan presiden terpilih Joko Widodo untuk membahas menteri dalam Kabinet Kerja jilid ...
Baca lebih lajut »
Surya Paloh Disebut Masih Kandidat Kuat di Kongres NasDemKongres Partai NasDem akan menggelar kongres pada November 2019 di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta.
Baca lebih lajut »
Nasdem Belum Berniat Bahas Jatah MenteriNasdem beralasan pembahasan menteri sebaiknya setelah periode pertama Jokowi usai.
Baca lebih lajut »
NasDem: Belum Ada Ajakan ke PAN untuk Gabung ke Koalisi'Belum ada (ajakan ke PAN untuk gabung). Tidak ada ajakan dari presiden. Yang diajak presiden adalah membangun negara bersama-sama,' kata Sekjen NasDem Johnny G Plate. NasDem PAN Jokowi
Baca lebih lajut »
Nasdem Siapkan Kader Pimpinan ParlemenNasdem akan membicarakan soal pimpinan di parlemen dengan partai koalisi lainnya.
Baca lebih lajut »
Parpol Mulai Ancang-Ancang Dapatkan Jatah MenteriPKB meminta 10 jatah menteri, Nasdem usulkan 11 menteri
Baca lebih lajut »