Nadiem meminta seluruh daerah di Indonesia yang berada pada PPKM Level 1-3 menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan, bahwa daerah terpencil yang belum menggelar Pembelajaran Tatap Muka terbatas dapat merugikan para siswa.
“Kami di Kemendikbudristek tidak bisa menerima itu, anak-anak itu harus belajar. Saya tahu mereka tidak bisa melaksanakan PJJ , segara dengan protokol kesehatan,” imbaunya. “Jadi bagi yang berada di level 1-3 belum tatap muka, mohon masyarakat mendesak pemdanya untuk bisa menggelar tatap muka,” kata Nadiem.
“Saya ingin melakukan klarifikasi dan mohon dukungan. Saat ini yang boleh melakukan tatap muka adalah semua di PPKM Level 1-3 dan vaksinasi tidak menjadi kriteria atau harus menunggu vaksinasi dulu untuk boleh,” tegasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
5 Pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim soal Rencana PTM TerbatasMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berencana mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di wilayah PPKM Level 1,2,3.
Baca lebih lajut »
Nadiem Ungkap 12 Daerah Larang Sekolah Tatap Muka: Tolong DPR!'Ada beberapa daerah nih, Bapak Ibu anggota Komisi X, tolong bantuannya,' kata Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim.
Baca lebih lajut »
Pinta Tolong Nadiem ke Senayan Kala Sekolah Tatap Muka Ditolak DaerahNadiem Makarim menginginkan siswa-siswi segera dapat melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, ada sejumlah daerah yang melarang sekolah tatap muka.
Baca lebih lajut »
SMA/SMK di 20 Daerah di Jatim Sudah Boleh Gelar PTM TerbatasDinas Pendidikan Jatim sudah memperbolehkan SMA/SMK dan SLB di daerah-daerah berikut melaksanakan PTM terbatas. ptmterbatas
Baca lebih lajut »
Nadiem: Asesmen Nasional Tidak Membebani Siswa seperti Ujian NasionalMendikbud menjelaskan, AN tidak menimbulkan konsekuensi apapun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.
Baca lebih lajut »