Elon Musk, setelah Pelantikan Presiden ke-60 di Rotunda Gedung Capitol AS, meluncurkan upaya besar untuk merombak birokrasi AS dengan memecat lebih dari 9.500 pekerja, berlanjut pada Jumat (14/2/2025). Upaya ini termasuk pemangkasan di Departemen Dalam Negeri, Energi, Urusan Veteran, Pertanian, dan Kesehatan, serta Layanan Masyarakat.
Elon Musk menggunakan telepon selulernya setelah Pelantikan Presiden ke-60 di Rotunda Gedung Capitol AS di Washington, Senin, 20 Januari 2025, untuk merombak birokrasi AS secara besar-besaran berlanjut pada Jumat (14/2/2025), dengan memecat lebih dari 9.500 pekerja yang menangani berbagai tugas, mulai dari pengelolaan lahan federal hingga perawatan veteran militer.
Para pekerja di Departemen Dalam Negeri, Energi, Urusan Veteran, Pertanian, dan Kesehatan, serta Layanan Masyarakat diberhentikan dalam upaya pemangkasan yang sejauh ini sebagian besar menyasar para pegawai percobaan di tahun pertama kerja yang memiliki perlindungan kerja yang lebih minim. Dan media besar AS lainnya, merupakan tambahan terhadap sekitar 75.000 pekerja yang telah menerima tawaran pesangon dari Trump dan Musk untuk mengundurkan diri secara sukarela. Menurut Gedung Putih, jika ditotal, jumlah pekerja yang terkena dampak mencapai sekitar 3 persen dari 2,3 juta pegawai negeri sipil negara itu.Trump mengatakan, pemerintah federal terlalu gemuk dan banyak uang terbuang sia-sia akibat pemborosan dan penipuan. Pemerintah AS mempunyai utang sekitar 36 triliun dolar dan mengalami defisit 1,8 triliun dolar tahun lalu. Selain itu ada kesepakatan bipartisan antara Partai Republik dan Demokrat terkait perlunya reformasi untuk mengatasi masalah keuangan pemerintah. Namun anggota Kongres dari Partai Demokrat mengatakan, Trump melanggar kewenangan konstitusional legislatif dalam mengelola anggaran federal, meskipun rekan-rekannya dari Partai Republik yang menguasai mayoritas kursi di kedua kamar Kongres (di Senat dan DPR) sebagian besar mendukung langkah-langkah tersebut. Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Jumat mengabaikan kekhawatiran tersebut, dengan membandingkan apa yang disebut sebagai Departemen Efisiensi Pemerintahan (Department of Government Efficiency/DOGE) bentukan Musk dengan audit keuangan. “Mereka orang-orang yang serius, dan mereka bergerak dari satu lembaga ke lembaga lain, melakukan audit, mencari praktik terbaik,” katanya kepada wartawan.Menyatakan, kecepatan dan cakupan upaya Musk telah menimbulkan frustrasi yang semakin besar di antara beberapa staf Trump akibat kurangnya koordinasi. Hal itu termasuk dirasakan oleh Kepala Staf Gedung Putih, Susie Wiles. Selain pengurangan jumlah pegawai, Trump dan Musk berupaya menghapus perlindungan bagi pegawai negeri karier (perlindungan hukum dan kebijakan untuk memastikan pegawai tidak dipecat atau diperlakukan tidak adil karena alasan politik atau perubahan pemerintahan), membekukan sebagian besar bantuan luar negeri AS, serta hampir sepenuhnya menutup beberapa lembaga pemerintah seperti bahwa hampir setengah dari pegawai percobaan di CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan sejumlah pegawai di NIH (Institut Kesehatan Nasional) sedang dipaksa keluar. Sekitar 3.400 pegawai baru di Dinas Kehutanan AS dan sekitar 1.000 pegawai di Dinas Taman Nasional diberhentikan, kata sumber-sumber yang mengetahui kebijakan tersebut hari Jumat. Lembaga pemungut pajak, Internal Revenue Service (IRS), bersiap untuk memberhentikan ribuan pekerja minggu depan, kata dua orang yang mengetahui masalah itu. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi sumber daya menjelang tenggat waktu pelaporan pajak penghasilan. warga AS pada 15 April mendatang. Pemotongan anggaran lainnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa layanan penting berada dalam bahaya. Sebulan setelah kebakaran hutan melanda Los Angeles, program federal menghentikan perekrutan petugas pemadam kebakaran musiman dan menunda pembersihan hutan dari material berbahaya seperti kayu mati, kata sejumlah organisasi yang terdampak kebijakan itu. Para pengamat mempertanyakan pendekatan yang dilakukan Musk, orang terkaya di dunia, yang memiliki pengaruh luar biasa dalam kepresidenan Trump
ELON MUSK TRUMP BIORAKSI AS PEKERJA PEMOTONGAN ANGGARAN REFORMASI KEWENANGAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PHK Massal di AS: Trump dan Musk Kurangi Birokrasi dengan 9.500 Pekerja Federal Terkena PemberhentianPemecatan besar-besaran di sektor pemerintahan federal AS dilakukan oleh Presiden Trump dan penasihatnya Elon Musk. Lebih dari 9.500 pekerja federal diberhentikan, menyentuh berbagai departemen dan lembaga penting. Kebijakan ini menuai kontroversi, dengan kritikus menilai pendekatannya terlalu ideologis dan berpotensi melemahkan regulasi pemerintah.
Baca lebih lajut »
Borussia Dortmund Memecat Nuri Sahin dari Kursi KepelatihanBorussia Dortmund telah memecat Nuri Sahin sebagai pelatih kepala setelah serangkaian kekalahan yang mengecewakan. Keputusan ini diambil setelah kekalahan dari Bologna di Liga Champions, yang merupakan kekalahan keempat beruntun bagi Dortmund di semua kompetisi. Dortmund saat ini berada di peringkat kesepuluh di Liga Jerman dan telah tersingkir dari 32 besar Piala Jerman.
Baca lebih lajut »
Tak Boleh Sembarangan, Ini Etika Memecat Karyawan Menurut Buya YahyaSebelum memecat karyawan, bos harus pahami hal ini.
Baca lebih lajut »
Borussia Dortmund Memecat Nuri Sahin: Simak Perjalanan KariernyaBorussia Dortmund memecat pelatih Nuri Sahin setelah kekalahan 2-1 dari Bologna
Baca lebih lajut »
Uskup Surabaya Merombak Tim Inti Pastoral Jadi GemukTim Inti Pastoral Uskup Surabaya berpostur besar untuk memenuhi kebutuhan penggembalaan umat Katolik di Keuskupan Surabaya.
Baca lebih lajut »
Trump Memecat Ribuan Pegawai di Hari Pertama Masa JabatanPresiden Donald Trump memulai masa jabatannya dengan memecat lebih dari 1.000 pegawai, termasuk beberapa tokoh berpengaruh. Ia juga bertemu pemimpin Kongres AS dan berencana mengumumkan rencana infrastruktur 'besar-besaran'.
Baca lebih lajut »