Pelaku pasar akan memantau rilis data inflasi AS dan potensi window dressing di pasar saham RI.
Pasar keuangan Tanah Air secara mayoritas bergairah, di mana IHSG kembali cerah kemarin, sedangkan rupiah terpantau stabil.
Dari sentimen global, surplus perdagangan China pada November 2024 melonjak menjadi US$ 97,44 miliar, naik dari US$ 69,45 miliar pada periode yang sama tahun lalu dan melampaui ekspektasi sebesar US$ 95 miliar. Hal ini diperburuk oleh pelebaran surplus perdagangan China dengan AS menjadi US$ 34,9 miliar dari US$ 33,5 miliar pada bulan sebelumnya, yang berpotensi memperburuk hubungan dagang antara kedua negara besar tersebut.
karena investor dengan cemas menunggu rilis data inflasi utama yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga The Fed minggu depan. Sejauh ini, menurut perangkat CME FedWatch, probabilitas pasar yang memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya masih cukup besar yakni mencapai 8,61%. Angka ini mengalami peningkatan dari sehari sebelumnya yang mencapai 85%.
Pelaku pasar akan mencermati tanda-tanda bahwa The Fed akan menghentikan siklus pelonggarannya pada Januari 2025, setelah sejumlah pejabat The Fed minggu lalu mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih lambat seiring dengan ketahanan ekonomi. Hal ini diperburuk oleh pelebaran surplus perdagangan China dengan AS menjadi US$ 34,9 miliar dari US$ 33,5 miliar pada bulan sebelumnya, yang berpotensi memperburuk hubungan dagang antara kedua negara besar tersebut.Pada malam hari ini waktu Indonesia, AS akan merilis data inflasinya pada periode November 2024.Jika hal ini benar terjadi, maka probabilitas bank sentral AS dalam menurunkan suku bunganya di bulan ini akan semakin kecil mengingat angka inflasi yang terus meningkat.
Sebelumnya, inflasi AS naik tipis pada bulan Oktober karena The Federal Reserve mencari petunjuk tentang seberapa besar penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS. Para pembuat kebijakan The Fed menargetkan inflasi pada tingkat tahunan 2%. Inflasi PCE telah berada di atas level tersebut sejak Maret 2021 dan mencapai puncaknya sekitar 7,2% pada Juni 2022, yang mendorong The Fed untuk melakukan kampanye kenaikan suku bunga yang agresif.Bank Indonesia mengumumkan penjualan ritel periode Oktober 2024. Tercatat untuk periode Oktober 2024 data penjualan ritel Indonesia tumbuh hingga 1,5%.
Terdapat tujuh saham berlabel bluechips yang memiliki kinerja mentereng kala musim musim window dressing pada akhir tahun.
Ihsg Rupiah Sbn Wall Street Inflasi As The Fed
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Potensi Bahaya Gunung Papandayan Garut di Musim Hujan, Erupsi Bisa Terjadi Tiba-tibaAir hujan yang masuk dalam sistem hidrotermal Gunung Papandayan menurutnya dapat berpotensi menimbulkan erupsi freatik secara tiba-tiba.
Baca lebih lajut »
Window Dressing: Teknik Menata Saham di Akhir TahunIstilah window dressing menggambarkan tindakan manajer investasi membeli atau menjual saham untuk meningkatkan kinerja portofolio sebelum melaporkan kepada klien. Tujuannya adalah membuat kinerja terlihat menjanjikan dan mempercantik laporan keuangan. Fenomena ini umumnya terjadi pada akhir tahun, terutama Desember atau Januari.
Baca lebih lajut »
Serok Cuan Saat Window Dressing, Begini StrateginyaPasar modal biasanya akan memasuki musim window dressing jelang akhir tahun. Secara garis besar, window dressing merupakan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dan manajer investasi untuk menarik investor.
Baca lebih lajut »
Window Dressing Akhir Tahun Bakal Meriah, Incar Saham IniWindow dressing tahun ini diperkirakan bakal meriah.
Baca lebih lajut »
Meneropong Potensi Window Dressing Akhir Tahun 2024, Bakal Meriah?Window dressing merupakan strategi yang dipakai oleh manajer investasi dan perusahaan untuk mempercantik laporan kinerjanya
Baca lebih lajut »
IHSG Dibuka Cerah Rabu Pagi, Investor Menanti Window DressingDari dalam negeri, secara historis, IHSG seringkali mencatatkan kinerja positif pada bulan Desember, pasar tampaknya mulai optimis kembali.
Baca lebih lajut »