Musim Tanam Mundur di Cirebon, Gejolak Harga Beras Bisa sampai Juni

Indonesia Berita Berita

Musim Tanam Mundur di Cirebon, Gejolak Harga Beras Bisa sampai Juni
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 65 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 70%

Berbagai faktor memicu mundurnya musim tanam di Cirebon, Jawa Barat. Harga beras pun diprediksi masih bergejolak.

Petani menunjukkan sawah yang belum ditanami padi di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin .

”Masih ada 200 hektar sawah yang belum ditanami. Mungkin minggu depan baru ditanami kalau dapat air,” ujar Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Desa Jagapura Wetan Khumeidi. Jumlah lahan menganggur itu hampir setengah dari 498 hektar total luas sawah di Jagapura Wetan.Padahal, petani biasanya sudah menanam padi bulan Januari. Namun, hingga akhir Februari, hujan masih jarang turun.

Itu sebabnya, ia dan petani lainnya berencana menggunakan mesin pompa air agar sawah teraliri sehingga benih padi bisa segera ditanam. Menurut Ma’ani, baru kali ini petani memakai sistem pompa di musim rendeng atau tanam pertama. Biasanya, mereka memakai pompa saat musim gadu.Toto , petani, menunjukkan sawah yang diserang hama tikus di Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa .

Selain kesulitan air pada musim gadu, petani juga khawatir cadangan gabahnya menipis akibat masa tanam mundur. Ma’ani, misalnya, mendapatkan sekitar 7 ton gabah kering giling dari panen pada Desember lalu. Hampir seluruh padinya dijual dengan harga Rp 8.800 per kg. Di pasaran, harga beras medium di Cirebon mencapai Rp 16.000 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi beras medium yang diatur pemerintah untuk wilayah Jawa adalah Rp 10.900 per kg.KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Serangan Fajar Tak Mempan, Timses di Cirebon Depresi Sampai Terapi ke PadepokanSerangan Fajar Tak Mempan, Timses di Cirebon Depresi Sampai Terapi ke PadepokanDua orang timses di Cirebon diduga mengalami depresi setelah calon legislatif (caleg) yang mereka dukung gagal meraih kursi di DPRD Kabupaten.
Baca lebih lajut »

Demi Perpisahan Sempurna Dengan Paris Saint-Germain - Mampukah Kylian Mbappe Rengkuh Trofi Liga Champions Musim Ini?Demi Perpisahan Sempurna Dengan Paris Saint-Germain - Mampukah Kylian Mbappe Rengkuh Trofi Liga Champions Musim Ini?Kontrak penyerang Prancis itu habis pada akhir musim dan diperkirakan akan bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.
Baca lebih lajut »

Liverpool Wajib Lanjutkan Momentum Bagus di Sisa MusimLiverpool Wajib Lanjutkan Momentum Bagus di Sisa MusimKemenangan atas Brentford menjaga posisi Liverpool di puncak klasemen Liga Inggris. Cody Gakpo menegaskan timnya harus mempertahankan momentum positif yang ada.
Baca lebih lajut »

Masa Peralihan Musim di Indonesia Memicu Cuaca EkstremMasa Peralihan Musim di Indonesia Memicu Cuaca EkstremDwikorita menyatakan, masa peralihan musim memiliki kondisi yang memicu terbentuk awan kumulonimbus. Awan tersebut berkaitan dengan cuaca ekstrem di Indonesia. Dwikorita menjelaskan, masa peralihan dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba akan membuat hujan turun dari sore hingga menjelang malam hari didahului udara hangat dan terik Matahari pada pagi hingga siang hari. Ini terjadi karena radiasi Matahari saat pagi hingga siang hari cukup besar sehingga memicu proses terbentuknya awan. Hujan pada periode ini cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat. Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu peningkatan cuaca ekstrem Indonesia. Fenomena atmosfer tersebut yakni aktivitas Monsun Asia yang masih dominan serta aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) di Samudra Hindia Bagian Timur yang diprediksi memasuki wilayah pesisir barat Indonesia beberapa pekan ke depan
Baca lebih lajut »

5 Pemain yang Bisa Direkrut Manchester United di Musim Panas 20245 Pemain yang Bisa Direkrut Manchester United di Musim Panas 2024Aktivitas transfer Manchester United di bursa transfer musim dingin kemarin termasuk sepi. Setan Merah tidak mendatangkan pemain baru ke Old Trafford.
Baca lebih lajut »

Ini Jersey Pink Baru Messi & Suarez Di Musim 2024Ini Jersey Pink Baru Messi & Suarez Di Musim 2024Empat tim pemenang dari regional Jakarta, Bogor, Bandung, dan Surabaya akan memperebutkan trofi juara utama di babak grand final Liga Ayo 2023.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 11:15:35