Dalam kondisi sulit, komunikasi penuh empati menjadi kunci. Jangan pernah berharap solusi jika berkomunikasi saja tak kunjung ahli.
Lebih menyesakkan lagi, hal ini justru rentan terjadi saat kondisi sulit yang semestinya membutuhkan kebersamaan untuk keluar dari problema. Keluarga Restu yang semula harmonis dengan segala bahagianya goyah pascakematian putri sulungnya, Sara .
Apa pun yang dilakukan Ombak selalu salah di mata Kasih. Remaja laki-laki yang belum sembuh benar psikisnya itu merasa tertolak. Restu makin mati-matian menghibur kedua belah pihak ini. Ia memenuhi impian istrinya untuk pergi umrah. Di sisi lain, ia juga menjajal membangun hubungan lagi bersama Ombak dengan menyelami kegiatan sang anak dari basket hingga musik.
”Saya, kan, juga adik yang kehilangan kakaknya. Kenapa enggak ada yang memperhatikan saya. Semuanya hanya ke ibu,” rutuk Ombak sambil menahan tangis di hadapan seorang psikolog, Nana . ”Mengangkat cerita keluarga selalu menjadi perjalanan kreatif yang menantang sekaligus memikat karena di balik tema yang universal dan akrab, tersimpan lapisan kompleksitas emosional yang mendalam. Apalagi di sini berbicara kehilangan dan trauma yang merepresentasikan spektrum emosi yang begitu kaya,” jelas Teddy.Kenangan keluarga Restu dan Kasih ketika Sara masih bersama mereka.yang disutradarai Teddy Soeriaatmadja di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada Senin .
Alih-alih panik mencari bantuan seperti yang dilakukan suaminya, Kasih mematung melihat anak yang tinggal satu-satunya. Seusai peristiwa tersebut, Kasih memasuki fase berikutnya, yaitu kemarahan yang sayangnya seolah seperti menarget Ombak, bahkan sampai rutin bertengkar dengan suaminya.Restu dan Kasih beradu argumen mengenai Ombak .
JAFF 2024 Kesehatan Mental Film
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sinopsis Mungkin Kita Perlu Waktu, Tayang Perdana di JAFF 2024Kisahkan tentang perjuangan sebuah keluarga untuk bangkit dari trauma akibat kehilangan.
Baca lebih lajut »
Trauma dan Keluarga: 'Mungkin Kita Perlu Waktu' Singkap Apa yang Tak Mudah Diucap oleh KataMungkin Kita Perlu Waktu, representasi perjuangan melawan trauma di dalam keluarga melalui sinema.
Baca lebih lajut »
Animo BRI Liga 1 Merosot, PSSI Akui Kepercayaan Fans Belum Kembali'Perlu waktu recovery setelah covid, perlu waktu kepercayaan, dulu ada match fixing,' kata Erick Thohir.
Baca lebih lajut »
Kasus Tom Lembong, Kejagung Sebut Tak Mungkin Kriminalisasi: Kita Tahu Selesai Hidup akan ke ManaDirektur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Sutikno, menyebut tidak mungkin pihaknya mengkriminalisasi seseorang.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Ungkap Penjelajahan Waktu Mungkin Bisa Dilakukan, Ini StudinyaIlmuwan menjelaskan bahwa penjelajahan waktu mungkin bisa dilakukan. Bagaimana caranya?
Baca lebih lajut »
Lagunya Banyak Didengar, Juicy Luicy: Mungkin Cerita Galaunya Mirip KitaTahun ini, 'Sialan' menjadi lagu Juicy Luicy yang paling banyak didengar di Spotify.
Baca lebih lajut »