Penggunaan lintah untuk medis juga cukup membantu bagi bedah mikro.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku karya Abdul Latif yang berjudul Mukhtarat fi al-Tibb merupakan salah satu karya paling awal soal hirudoterapi. Ia memperkenalkan penggunaan lintah secara lebih modern, untuk membersihkan jaringan tubuh setelah operasi bedah.
Baca Juga Dia juga menulis, setelah lintah menyedot darah hingga keluar, garam harus ditaburkan pada bagian tubuh yang disedot darahnya. Ini bertujuan mempercepat pembekuan darah dan sebagai mineral yang mengandung obat. Pada zaman pertengahan, setiap penyakit yang menyebabkan kulit menjadi merah, misalnya demam dan radang, biasanya diakibatkan terlalu banyak darah dalam tubuh. Orang yang mudah marah juga dianggap menderita penyakit akibat kelebihan darah.
Ini tercantum dalam The Canon of Medicine . Ibnu Sina juga memperkenalkan penggunaan lintah sebagai pengobatan untuk penyakit kulit. Terapi lintah juga menjadi metode yang sangat populer pada abad pertengahan di Eropa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Karya-Karya al-Kharaqi.Muntaha al-Idrak fi Taqsim al-Aflak, salah satu karya al-Kharaqi.
Baca lebih lajut »
Mengenal al-Baghdad, Ilmuwan Pengelanaal-Baghdad dikenal sebagai seorang dokter, pakar mesir, dan pengelana.
Baca lebih lajut »
Mengenal Karya-Karya al-Baghdadal-Baghdad merupakan orang yang tak diragukan lagi akan kecerdasan dan pengetahuannya
Baca lebih lajut »
Mengupas Sejarah NusantaraSejarah nusantara banyak dikupas kitab-kitab klasik.
Baca lebih lajut »
Al-Irsyad Al-Islamiyah Diharapkan Jadi Perekat PersatuanPemuda Al-Irsyad Pekalongan rayakan milad ke-105 Al-Irsyad Al-Islamiyah.
Baca lebih lajut »