Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah melarang tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Indonesia. Langkah itu guna memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19). TKA MUI
"Meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan melarang tenaga kerja asing terutama yang dari China untuk masuk ke Indonesia, karena di tengah-tengah kita sedang berusaha dan berjuang memutus mata rantai penularan virus Corona yang sudah sangat banyak merugikan bangsa ini," ujar Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Rabu .Anwar menyayangkan kebijakan pemerintah yang masih mengizinkan TKA masuk ke Indonesia di tengah pandemi.
"Kehadiran mereka yang masih bebas keluar masuk negeri ini tentu benar-benar telah menyakitkan hati kita sebagai bangsa, dan kalau hal ini terus berlanjut maka tentu akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah menjadi bermasalah dan hal itu tentu jelas tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ini ke depannya," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MUI Keluarkan Imbauan untuk Pemerintah soal Pelarangan TKA selama PandemiMajelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan imbauan terbaru kepada pemerintah dan rakyat terkait Covid-19.
Baca lebih lajut »
Satgas Covid-19 MUI Terima Bantuan 1 Ton Beras |Republika Online1 ton beras akan disalurkan Satgas Covid-19 MUI ke warga terdampak.
Baca lebih lajut »
MUI: Hadapi Wabah Corona dengan Ikuti Protokol KesehatanMajelis Ulama Indonesia (MUI) meminta seluruh elemen bangsa menghadapi wabah virus Corona atau Covid-19, dengan mengikuti ketentuan yang ada.
Baca lebih lajut »
Begini Reaksi MUI Saat Mendengar Kabar soal Nasi AnjingWarga Warakas VI Tanjung Priok mendapatkan bantuan makanan nasi bungkus dengan tulisan nasi anjing. NasiAnjing
Baca lebih lajut »
Serba-serbi Fatwa Vaksin Imunisasi MUI, Kapan Menjadi Halal dan Haram?Vaksin imunisasi selalu menjadi masalah klasik bagi masyarakat Indonesia. WHO telah menyatakan vaksin adalah pencegahan yang paling efektif dan efisien. Ini serba-serbinya: WHO via detikHealth
Baca lebih lajut »