MUI: Harus Ada yang Siap Jadi Imam Tarawih di Rumah |Republika Online

Indonesia Berita Berita

MUI: Harus Ada yang Siap Jadi Imam Tarawih di Rumah |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 24 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Setiap anggota keluarga harus ada yang bisa menjadi imam tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia , KH Cholil Nafis mengimbau kepada umat Islam di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam pelaksanaan ibadah di rumahnya masing-masing padaRamadhan 1441 Hijriah mendatang. Mengingat, masyarakat Indonesia belum diperbolehkan untuk berkumpul secara massal pada Ramadhan ini. Salah satu yang harus dipersiapkan, menurut dia, setiap anggota keluarga harus ada yang bisa menjadi imam tarawih di rumahnya masing-masing.

Menurut dia, Komisi Dakwah MUI sedang menyusun panduan untuk umat Islam dalam pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan. Dia berharap, panduan tersebut nantinya bisa bermanfaat bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadahnya di tengah situasi Covid-19. Selain itu, Kiai Cholil mengimbau kepada umat Islam untuk tetap menggelar pengajian di bulan Ramadhan. Namun, menurut dia, pengajian tersebut harus dilakukan secara online untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

PAN: Jakarta Harus Siap Telan Pil Pahit demi Keselamatan PendudukPAN: Jakarta Harus Siap Telan Pil Pahit demi Keselamatan PendudukSelama ini, menurut catatan Eddy, perekonomian Jakarta menyumbang 17 persen dari total perekonomian nasional.
Baca lebih lajut »

MUI: Jangan Ada Lagi Penolakan Pemakaman Jenazah Positif CoronaMUI: Jangan Ada Lagi Penolakan Pemakaman Jenazah Positif CoronaMenurut hadist, diterangkan bahwa jika ada di antara kalian yang meninggal, jangan kalian menahan-nahan dan segerakanlah.
Baca lebih lajut »

MUI: Tak Ada Alasan Warga Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19MUI: Tak Ada Alasan Warga Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19Aiyub menuturkan bahwa sehausnya tidak ada alasan bagi masyarakat menolak penguburan jenazah Covid-19 ini.
Baca lebih lajut »

Akui Iri pada Eross Candra, Pongki Barata: Setiap Musisi Harus Saling MenginspirasiAkui Iri pada Eross Candra, Pongki Barata: Setiap Musisi Harus Saling MenginspirasiPongki Barata mengakui iri karena Eross bisa menciptakan lagu dengan notasi sederhana.
Baca lebih lajut »

Psikolog: Kesehatan Mental Tenaga Medis Harus Jadi Perhatian |Republika OnlinePsikolog: Kesehatan Mental Tenaga Medis Harus Jadi Perhatian |Republika OnlinePerlu ada pengaturan jam kerja dan beban kerja untuk menghindari kelelahan.
Baca lebih lajut »

Pemerintah Harus Perbaiki Komunikasi Publik Terkait CoronaPemerintah Harus Perbaiki Komunikasi Publik Terkait CoronaPemerintah dinilai masih memiliki persoalan dalam strategi komunikasi terkait virus corona. Permodelan kasus oleh Badan Intelejen Negara (BIN), ketidakjelasan klaster penularan pasien, hingga terbatas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-11 05:47:03