Muhammadiyah mengusulkan agar libur Hari Raya Iduladha 1444 H menjadi dua hari, yakni pada 28 dan 29 Juni 2023.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengusulkan agar libur Hari Raya Iduladha 1444 H ditambah menjadi dua hari, yakni pada 28 dan 29 Juni 2023.
Hal ini menunjukkan bahwa posisi hilal pada hari terakhir bulan Zulkaidah belum memenuhi kriteria yang dianut oleh Kementerian Agama , yakni hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat untuk menunjukkan awal bulan baru di kalender Islam. Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal pada akhir Desember 2022, Muhammadiyah mengumumkan bahwa awal bulan Zulhijah 1444 H akan dimulai pada Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hari Raya Iduladha 1444 H Potensi Berbeda, Muhammadiyah 28 Juni, Pemerintah Tunggu Sidang IsbatHari Raya Iduladha 1444 H potensi berbeda, Muhammadiyah menetapkan 28 Juni sedangkan pemerintah menunggu sidang isbat.
Baca lebih lajut »
Apabila Lebaran Iduladha Berbeda, Muhammadiyah Minta Libur Jadi 2 HariMuhammadiyah minta pemerintah ikut tetapkan Rabu, 28 Juni 2023 sebagai hari libur apabila nantinya ada perbedaan tanggal terkait penetapan Iduladha 1444 H.
Baca lebih lajut »
Jelang Iduladha, Permintaan Hewan Kurban di Sidoarjo MeningkatTiga pekan jelang hari raya Iduladha, permintaan hewan kurban di Sidoarjo, Jawa Timur mulai meningkat.
Baca lebih lajut »
Lebaran Iduladha 2023 versi Pemerintah dan Muhammadiyah Disinyalir Berbeda, Kapan?Kapan Hari Raya Iduladha dilaksanakan di Indonesia? beriktu penjelasan dari pihak Muhammadiyah dan Pemerintah.
Baca lebih lajut »
Kenapa Iduladha 2023 Pemerintah Beda Lagi dengan Muhammadiyah?Ada kemungkinan jika jadwal Iduladha 2023 antara pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda.
Baca lebih lajut »
Kapan Iduladha 2023? Berikut Jadwal menurut Muhammadiyah dan PemerintahKemungkinan iduladha 2023 antara Muhammadiyah dan pemerintah berbeda.
Baca lebih lajut »