Warga Sumbar diminta tak terprovokasi terkait kerusuhan Wamena.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Shofwan Karim mengatakan tragedi di Wamena yang menewaskan sembilan orang warga Sumbar bukanlah konflik rasialis. Kenyataannya menurut Shofwan ada 33 orang korban nyawa dan itu juga berasal dari berbagai suku pendatang lainnya seperti dari Jawa, Bugis, Madura, NTB dan daerah lain.
Baca Juga Shofwan menyebut saat ini semua elemen masyarakat harus fokus membantu warga perantau yang ingin pulang kampung atau yang ingin keluar dari Wamena untuk mencari tempat aman. Shofwan melihat sekarang ini berbagai elemen masyarakat mulai dari individu, Pemda, ormas, mahasiswa, LSM serentak bergerak untuk membantu meringankan beban sanak saudara perantau yang kesulitan di Papua.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pasca Rusuh Wamena, Wings Air Tak Parkir di Bandara WamenaLion Air Group memutuskan tidak memarkirkan pesawat Wings Air di Bandara Wamena menyusul kerusuhan yang terjadi sejak pekan lalu.
Baca lebih lajut »
Sebagian Perantau Sumbar di Wamena Minta Pindah ke JayapuraPemerintah Sumbar mendata warganya di Papua.
Baca lebih lajut »
Wagub Sumbar kunjungi Wamena dengan pesawat TNI AUWakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit berkunjung ke daerah Wamena, Jayawijaya menggunakan pesawat Hercules TNI AU untuk memastikan kondisi perantau ...
Baca lebih lajut »
Danrem 172 Siap Bantu Evakuasi Warga Sumbar dari WamenaWagub Sumbar Nasrul Abit sudah terbang dari Jayapura menuju Wamena.
Baca lebih lajut »
Wagub Sumbar Teteskan Air Mata Saat Temui Perantau di WamenaNasrul mengakomodir warga yang ingin meninggalkan Wamena demi keamanan.
Baca lebih lajut »
Wagub Sumbar Ingin Perantau Minang di Wamena DiungsikanWakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menegaskan tidak akan memulangkan perantau minang yang ada di Wamena ke daerah asal mereka di Sumbar.
Baca lebih lajut »