Jumlah tamu yang hadir dalam acara Soft Launching tersebut hampir 3.000 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Rangkaian kegiatan akbar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah ditandai dengan Soft Launching logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Gedung Induk Siti Walidah, Universitas Muhammadiyah Surakarta , Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu malam. Selama setahun ke depan, para kader Muhammadiyah diminta menggelorakan semangat dakwah Islam menuju pelaksanaan Muktamar ke-48 pada 1-5 Juli 2020 di kampus UMS.
Muktamar ke-48 Muhamamdiyah mengangkat tema"Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta". Sedangkan Muktamar Aisyiyah mengambil tema"Perempuan Berkemajuan untuk Peradaban Bangsa". Menurutnya, dua semangat tersebut tidak kalah penting bagi para kader Muhamamdiyah selain kegembiraan. Muktamar tahun depan merupakan ketiga kalinya digelar di Solo. Sebelumnya, Solo menjadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah ke-18 pada 1929 dan pada 1985. Sedangkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah Jawa Tengah menjadi keenam kalinya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PP Muhammadiyah Bersiap Launching Logo Muktamar ke-48 di SoloPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bakal menggelar soft lounching logo Muktamar ke-48, Rabu (31/7/2019).
Baca lebih lajut »
PP Muhammadiyah Akan Launching Logo Muktamar ke-48Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dijadwalkan hadir dalam...
Baca lebih lajut »
PP Muhammadiyah Bersiap Launching Logo Muktamar ke-48 di SoloPimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bakal menggelar soft lounching logo Muktamar ke-48, Rabu (31/7/2019).
Baca lebih lajut »
Rangkaian Syiar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah DimulaiSyiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah akan dirilis pada Rabu (31/7).
Baca lebih lajut »
Haedar kepada Dahnil: Jangan Bawa Muhammadiyah ke Politik PraktisHaedar Nashir: 'Di manapun posisi politik yang dipilih, asal jangan membawa bawa Muhammadiyah terseret dalam pergulatan politik praktis.'
Baca lebih lajut »