Mantan penyidik khusus Robert Mueller mengatakan kepada Kongres, Rabu (24/7), penyelidikannya mengenai campur tangan Rusia pada pemilu presiden AS 2016 tidak membebaskan Presiden AS Donald Trump dari
tuduhan melanggar hukum karena berusaha menghalangi penyelidikan, bertentangan dengan klaim Trump yang menyebutkan penyelidikan itu telah membebaskannya.
Beberapa jam setelah kesaksian itu berlangsung, Ketua Komisi Hukum DPR Jerrold Nadler bertanya kepada Mueller: “Apakah Anda membebaskan sepenuhnya presiden dari tuduhan?” "Tidak," jawab Mueller sambil menambahkan,”Presiden tidak dinyatakan tidak bersalah atas tindakan-tindakan yang diduga dilakukannya,”Namun Mueller menjelaskan, Trump tidak bisa dikenai dakwaan kriminal karena kebijakan Departemen Kehakiman yang telah lama berlaku melarang pendakwaan terhadap presiden yang sedang menjabat. Mueller mengatakan timnya berusaha selama setahun mencapai kesepakatan dengan Trump untuk memberi kesaksian tatap muka secara langsung, namun gagal.
Kepada legislator Partai Republik, Doug Collins, Mueller mengatakan, berdasarkan laporan sepanjang 448 halaman yang disusun timnya selama 22 bulan, tim penyelidiknya menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mendakwa Trump atau staf kampnye 2016-nya bahwa mereka berkonspirasi dengan Rusia untuk membantu Trump memenangkan jabatan empat tahun pertamanya di Gedung Putih.
Trump sebelumnya mengatakan, ia tidak berniat menonton sidang dengar keterangan Mueller yang akan berlangsung lima jam dan ditayangkan secara nasional melalui televisi. Seandainya pun menonton, kata Trump, ia kemungkinan hanya menyaksikan sedikit penggalan tayangannya. Trump bersikeras mengatakan, kesaksian Mueller itu sebagai pertunjukkan yang membuang-buang waktu dan bahwa ia telah dibebaskan dari tuduhan berkolusi dengan Rusia atau mencampuri penyelidikan Mueller.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trump Puji PM Boris Johnson sebagai 'Britain Trump'Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji perdana menteri baru Inggris, Boris Johnson, sebagai 'Britain Trump' saat berpidato di depan ribuan remaja.
Baca lebih lajut »
Sebut United Kingston, Ivanka Trump Di-bully NetizenSelamat BorisJohnson menjadi Perdana Menteri United Kingston berikutnya, tulis putri presiden AS itu di Twitter. Putri...
Baca lebih lajut »
Trump dan PM Pakistan Bakal Bertemu Bahas AfghanistanPresiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Baca lebih lajut »
Presiden Iran Siap BernegosiasiPresiden AS Donald Trump mengatakan bersedia melakukan pembicaraan dengan Teheran.
Baca lebih lajut »
Trump Diminta Klarifikasi soal 'Hapus Afghanistan dari Bumi'Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklarifikasi ucapannya yang mengaku akan menghapus negara Afghanistan.
Baca lebih lajut »