Dokter mengatakan, pengobatan bagi pasien kanker paru di masa pandemi COVID-19 tetap harus berlanjut
Liputan6.com, Jakarta Banyak pelayanan kesehatan yang terdampak pandemi COVID-19. Salah satunya adalah pengobatan pasien kanker paru. Namun, pengobatan dan kontrol pasien tidak seharusnya dihentikan di masa pandemi.
"Sekarang dimudahkan dengan teleconference. Jadi kalau ada keluhan, kalau keluhannya tidak terlalu berat boleh lewat WA , tetapi kalau keluhannya berat memang harus bertemu," ujarnya. Megawati Tanto, Koordinator Kanker Paru Cancer Information and Support Center yang juga seorang penyintas mengatakan, pandemi COVID-19 memang membawa dilema bagi mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Luhut Ingin Datangkan Dokter Asing, IDI: Kualitas Dokter Kita SamaIDI meminta pemerintah mengoptimalkan dokter WNI ketimbang melonggarkan izin untuk dokter asing di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Jangan Merokok, Ini Saran Dokter Paru untuk Memancing DopaminMenurut Feni, melakukan hobi dan berolahraga juga dapat melepaskan dopamin.
Baca lebih lajut »
Perokok 2 Kali Lipat Lebih Berisiko Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Paru“Artinya dia menyediakan tempat yang lebih banyak untuk virus Covid-19 masuk ke dalam tubuhnya,” ujar dia.
Baca lebih lajut »
Dokter sarankan minum sebelum, saat dan setelah berakitivtasDokter Ahmad Aulia Ghufron menyarankan Anda minum air sebelum, saat dan setelah beraktivitas demi mencegah tubuh terkena dehidrasi, terlebih di cuaca panas ...
Baca lebih lajut »
Unggah Foto Kenangan dengan Barli Asmara, Dokter Reisa: Umur Rahasia TuhanDokter Reisa Broto Asmoro ikut merasakan kehilangan perancang busana Barli Asmara yang meninggal dunia pada Kamis, 27 Agustus 2020. Ia tidak percaya temannya itu harus pergi meninggalkannya begitu cepat. Barliasmara
Baca lebih lajut »