Polisi ungkap bahwa motif enam pria diduga pelaku pembacokan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta adalah tersinggung aksi korban yang menggeber motor.
Korban disebut menggeber motor di kawasan Malioboro. Pelaku G yang berada di lokasi disebut merasa tersinggung dengan kelakuan korban dan temannya."Mereka melewati tempat di Malioboro ini mereka memang sempat melakukan bleyer-bleyer motor sambil menjumping-jumpingkan motornya," jelas Syaiful.
"Dengan kegiatan seperti itu ada pelaku yang tersinggung dengan apa yang dilakukan korban dan pengejaran terhadap si korban dan akhirnya terjadilah keributan di Titik Nol," imbuhnya. G disebut pulang ke rumahnya lalu mengambil sebilah besi. Selanjutnya pelaku menghampiri tempat nongkrong teman-temannya dan lanjut mendatangi korban lagi. Pembacokan kemudian terjadi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Masih Buru Pelaku Kejahatan Jalanan di Titik Nol Kilometer |Republika OnlineInformasi di media sosial terkait penangkapan pelaku tidaklah benar.
Baca lebih lajut »
Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan di Titik Nol Kilometer YogyakartaAda enam orang pelaku pembacokan yang diamankan oleh petugas kepolisian.
Baca lebih lajut »
Pelaku Pembacokan di Nol Kilometer Jogja Dibekuk, Sempat Lari ke Luar KotaPelaku pembacokan di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja akhirnya ditangkap polisi.
Baca lebih lajut »
Aksi |em|Klitih |/em|di Titik Nol Kilometer Yogya, Belum Ada Laporan dari Korban |Republika OnlineKemungkinan peristiwa tersebut terjadi Selasa (7/1/2023) sekitar pukul 4 pagi.
Baca lebih lajut »
Cerita Korban Kejahatan Jalanan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta |Republika OnlinePelaku mempermasalahkan status kedua korban yang merupakan warga pendatang.
Baca lebih lajut »
Viral Aksi Klitih di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Korbannya DibacokMasyarakat dihebohkan kembali dengan aksi klitih yang terjadi di jalanan Kota Yogyakarta. Kejahatan tersebut terjadi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Baca lebih lajut »