Setelah dua tahun digelar secara sederhana akibat pandemi Covid-19, Saparan Apem Yaa Qowiyyu tahun ini kembali dihadiri puluhan ribu masyarakat
Sebelum acara puncak, juga dilakukan kirab budaya Gunungan Apem dan Haul Kiai Ageng Gribig yang diisi dengan zikir dan shalawat bersama.Covid-19 dapat ditangani dengan baik sehingga acara ini sudah diawali Haul Kiai Ageng Gribig,” ungkap Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Adapun Saparan Apem Yaa Qowiyyu merupakan inovasi strategi dakwah yang dilakukan Kiai Ageng Gribig dengan membagikan apem kepada masyarakat yang dimulai sejak 403 tahun lalu. Tradisi andum dimulai Kiai Ageng Gribig untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat dalam mengamalkan kebajikan berupa sedekah sesama sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang damai dan saling peduli.
Selain menjadi simbol kebajikan dalam mengamalkan sedekah, antusiasme masyarakat dalam memperebutkan pengambilan apem juga memiliki filosofi bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan diperlukan usaha yang keras untuk mendapatkannya, sehingga masyarakat diajarkan untuk dapat meningkatkan tekad dan ikhtiar dalam mencapai hal yang diinginkan.