Kedatangan mantan panglima TNI itu untuk menyemangati anak-anak tersebut untuk tetap melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
JawaPos.com – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko hadir di tengah siswa SD Negeri Selaawi, Cianjur, Jawa Barat pada Rabu .
Datang ke SD Negeri Selaawi, Moeldoko mengajak delapan orang tamu dari Jepang yang tergabung dalam Yayasan Sakuranesia Society. Kehadiran tamu dari Jepang itu sekaligus membantu pendidikan di Cianjur dan memotivasi anak-anak itu untuk rajin belajar lagi. Mereka pun diajarkan kaligrafi Jepang dan belajar menari.
Langkah itu dengan melibatkan masyarakat dan swasta. Di antaranya menggandeng Sakuranesia untuk bekerja sama dengan Yayasan Koes Moeldoko. Koes Moeldoko merupakan yayasan yang dibentuk untuk mengenang almarhum Koesni Moeldoko, istrinya yang baru meninggal tiga pekan lalu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polres Cianjur Siagakan Personel Untuk Antisipasi Perang SarungSejumlah personel Polres Cianjur disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi perang sarung.
Baca lebih lajut »
New Mexico Sediakan Makanan Gratis untuk Semua Siswa SekolahTekanan pada anggaran keluarga yang disebabkan harga pangan juga turut mempengaruhi kebijakan makanan gratis.
Baca lebih lajut »
Anak Perusahaan ACC Sebar Beasiswa Untuk Siswa DifabelBantuan alat pendidikan itu diberikan untuk siswa difabel di 10 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kota Yogyakarta.
Baca lebih lajut »
3 Tantangan Besar Produksi Pertanian IndonesiaKetua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengungkapkan tiga tangan besar produksi pertanian Indonesia
Baca lebih lajut »
Moeldoko: Pembangunan FPSA di Jakarta jangan tertunda lagiKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta agar pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di Cakung, Jakarta Timur, tidak tertunda ...
Baca lebih lajut »
BI Dorong Implementasi Bauran Kebijakan untuk Atasi Gejolak Global di AseanNegara berkembang, khususnya negara di kawasan Asean, saat ini masih menghadapi tekanan dan gejolak global yang tinggi.
Baca lebih lajut »