Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Melalui Kegiatan Pameran Sejarah dan Bencana Alam

Indonesia Berita Berita

Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Melalui Kegiatan Pameran Sejarah dan Bencana Alam
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 22 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 63%

Digelar selama enam hari, pameran khusus Sejarah Alam dan Kebencanaan Sulawesi Tengah oleh Taman Budaya dan Museum Sulawesi Tengah berhasil menarik minat 10 ribu pengunjung. Pameran itu berupaya mengkampanyekan mitigasi bencana alam berbasis kearifan lokal.

Selasa pagi, 8 Oktober 2019 suasana di auditorium Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya dan Museum Sulawesi Tengah dipadati pengunjung yang didominasi oleh pelajar yang datang bersama guru maupun orang tua mereka untuk menyaksikan pameran khusus bertema sejarah alam dan kebencanaan Sulawesi Tengah. Hari itu merupakan hari terakhir pelaksanaan pameran sejak dibuka pada 3 Oktober 2019. Anak-anak Sekolah Dasar tampak duduk bersila di lantai sambil menulis di buku catatan.

Bagian dari 200 koleksi keramik Museum Sulawesi Tengah yang telah selesai direstorasi dari kerusakan akibat gempa bumi 28 September 2018 silam, 8 Oktober 2019. Lelulur penduduk asli Sulawesi Tengah menyebut linu/lingu yang berarti gempa bumi, bomba talu untuk Tsunami, Nalodo/Halodo berarti Likuefaksi.

“Kegiatan seperti ini seharusnya lebih sering begitu, kayaknya setahun baru ada di museum ini,” harap Rita Wati.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Nyi Roro Kidul, Kayori, hingga batu karang: Pesan 'siaga bencana' dari masa laluNyi Roro Kidul, Kayori, hingga batu karang: Pesan 'siaga bencana' dari masa laluPenguasa Laut Selatan Nyi Roro Kidul akhirnya menemui Panembahan Senopati untuk memintanya berhenti karena gelombang itu mengganggu rakyatnya. Menurut peneliti LIPI, cerita gelombang itu adalah metafora tsunami raksasa di Selatan Jawa.
Baca lebih lajut »

Pemkot Ambon programkan kurikulum mitigasi bencanaPemkot Ambon programkan kurikulum mitigasi bencanaPemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan memprogramkan kurikulum mitigasi bencana bagi siswa SD dan SMP.\r\n\r\n"Berkaca dari bencana yang terjadi serta Ambon ...
Baca lebih lajut »

Mitigasi bencana: Masyarakat semakin peduli, tapi masih hadapi masalah biayaMitigasi bencana: Masyarakat semakin peduli, tapi masih hadapi masalah biayaSebagian masyarakat di Pulau Jawa semakin terlibat dalam upaya pengurangan risiko bencana, tapi kadang kegiatan-kegiatan sosialisasi bencana masih terhambat pendanaan.
Baca lebih lajut »

Badan Geologi Luncurkan Atlas Zona Rentan Likuefaksi di IndonesiaBadan Geologi Luncurkan Atlas Zona Rentan Likuefaksi di IndonesiaMelalui peta kerentanan likuefaksi yang dimaksud, Badan Geologi berharap upaya-upaya mitigasi bencana dapat ditingkatkan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
Baca lebih lajut »

Status Gunung Soputan di Sulawesi Utara jadi waspadaStatus Gunung Soputan di Sulawesi Utara jadi waspadaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara dari siaga menjadi ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-07 17:49:51